REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengimbau agar perguruan tinggi memberikan kemudahan bagi mahasiswa dalam melakukan pembelajaran dari rumah. Penghematan biaya operasional penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan selama kuliah di rumah bisa menjadi salah satu sumber dana untuk memberi bantuan kepada mahasiswa.
Dana tersebut bisa digunakan untuk memberikan subsidi bagi mahasiswa dan dosen seperti pulsa koneksi pembelajaran dalam jaringan (daring). Selain itu, dapat juga digunakan sebagai bantuan logistik kesehatan bagi yang membutuhkan.
Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Nizam mengatakan akses internet menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi mahasiswa selama kuliah di rumah. Oleh karena itu, untuk meringankan beban mahasiswa beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta telah memberikan bantuan subsidi kuota internet kepada mahasiswa untuk kuliah daring.
Jumlah yang diberikan bisa diberikan sesuai dengan kemampuan masing-masing perguruan tinggi. "Praktik pemberian subsdi internet tidak hanya dilakukan oleh kampus negeri, seperti UGM, Unimed, UPI, namun juga kampus swasta seperti UMY dan Amikom Yogyakarta," kata Nizam, Senin (6/4).
Bantuan lain yang dapat diberikan perguruan tinggi kepada mahasiswa berupa bantuan logistik. Menurut Nizam hal tersebut sangat baik, karena banyak mahasiswa perantau yang tidak dapat pulang kampung di tengah pandemi Covid-19.
"Contohnya mahasiswa asal NTT dan Papua yang sedang kuliah di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), mereka saat ini tertahan di asrama ataupun rumah kos. Kami apresiasi pihak kampus UNESA yang telah bergerak cepat mendata mahasiswa ini untuk kemudian diberikan bantuan logistik makanan dan 'hand sanitizer'," kata dia lagi.