REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Beas perelek merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat Jawa Barat yang hari ini, sudah mulai terlupakan atau ditinggalkan di beberapa wilayah, di tengah arus moderenisasi. Setiap wilayah di Indonesia memiliki penamaan sendiri untuk aktivitas ini, misal saja di wilayah Jawa Jawa Tengah Jawa Timur, kita mengenal dengan istilah “beras jimpitan”.
Di dalam kegiatan “Beas Perelek” ada semangat gotong royong yang begitu melekat, dimana budaya ini sudah menjadi jati diri bangsa Indonesia sejak lama. Lantas apa itu Beas Perelek yang kembali dihidupkan di desa berdaya Kertajaya? Beas Perelek merupakan kegiatan pengumpulan beras secara sukarela dari masyarakat yang mampu, kemudian didistribusikan kembali kepada masyarakat yang tidak mampu ataupun kepada masyarakat yang terkena musibah.
Pada hari ini berlokasi di Desa berdaya Kertajaya, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis Relawan Inspirasi Rumah Zakat Asep Yana beserta tokoh masyarakat bersepakat untuk menghidupkan kembali budaya “Beas Perelek”. Harapannya dengan hidupnya kembali “Beas Perelek” di desa berdaya Kertajaya, menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, minimal menyelesaikan permasalahan pangan untuk masyarakat miskin di desa berdaya. Kegiatan menghidupkan kembali beas perelek ini dihadiri oleh Kepala Desa Kertajaya, Babinsa, Ketua DKM dan pengurus RT 13/04 Dusun Banjarharjo.
“Di tengah wabah corona saat ini, kegiatan beas perelek sangat membantu sekali bagi masyarakat yang tidak mampu, mengajarkan masyarakat untuk saling berbagi dengan sesamanya, yang mampu berbagi kepada yang tidak mampu. Terima kasih juga kepada Rumah Zakat yang telah memfasilitasi kegiatan ini untuk kembali hidup di Desa Kertajaya, ungkap Bapak Rosdianan selaku Kepala Desa Kertajaya.
Dalam kegiatan Beas Perelek ini Asep Yana selaku relawan inspirasi Rumah Zakat dibantu oleh para relawan lainnya, yang biasa dipanggil dengan “relawan beas perelek”. Bersama para relawan “Beas Perelek” Rumah Zakat, InsyaaAllah kegiatan ini akan terus dijalankan sebagai bentuk kepedulian antarwarga di Desa Berdaya Kertajaya.
Harapannya kegiatan ini terus berjalan dan menjadi gerakan bersama dalam memupuk semangat gotong royong masyarakat dan melestarikan kearifan lokal daerah untuk menjadi warisan berharga bagi anak cucu kita semua.