REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT memberikan keutamaan kepada orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad yang berbunyi:
عَن عُثَمانَ رَضِىَ اللٌهُ عَنهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صٌلَى اللٌهُ عَلَيهِ وَسَلٌمَ خَيُركُم مَن تَعلٌمَ القُرانَ وَعَلٌمَهَ . ) رواه البخاري وابو داود والترمذي والنسائ وابي ماجه هكذا في الترغيب وعزاه الى مسلم ايضا لكن حكي الحافظ في الفضح عن ابي العلاء ان مسلما سكت عنه ).
Dari Utsman RA, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah)
Maulana Muhammad Zakariyya Al Khandahlawi mengatakan di dalam kitab Fadhilah Amal, dalam sebagian besar kitab, hadits diriwayatkan dengan menunggukan huruf wa (artinya dan), sebagaimana terjemahan di atas. Dengan merujuk terjemahan di atas, maka keutamaan itu diperuntukkan bagi orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya kepada orang lain.
Namun dalam beberap kitab lainnya, hadits itu diriwayatkan dengan menggunakan huruf aw (artinya ataw), Sehingga terjemahanya adalah, “Yang terbaik di antara kamu ialah orang yang belajar Al-Quraan saja ataw yang mengajarkan alquraan saja.”
Dengan demikian, maka keduanya mendapatkan derajat keutamaan yang sama. Alquran adalah inti agama. Menjaga dan menyebarkan sama dengan menegakan agama. Karenanya sangat jelas keutamaan mempelajari Alquran dan mengajarkannya, walaupun bentuknya berbeda-beda.
"Yang paling sempurna adalah mempelajarinya, dan akan lebih sempurna lagi jika mengetahui maksud dan kandungannya. Sedangkan yang terendah adalah mempelajari bacaannya saja," kata Maulana Zakariyya.