jatimnow.com - Kabupaten Lamongan menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang mengalami lonjakan pasien positif Virus Corona (Covid-19). Kota Soto ini bahkan bertengger di urutan ketiga setelah Surabaya dan Sidoarjo.
Sesuai data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamongan, juga merujuk catatan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, untuk hari Minggu (12/4/2020) saja, ada penambahan 10 pasien positif Covid-19. Sehingga hingga hari ini, Senin (13/4/2020), pasien positif menjadi 23 orang.
"Tadi malam kami resmi merilis data dari provinsi bahwa ada tambahan 10 pasien positif Corona dari Lamongan. Dengan begitu jumlah pasien positif Corona di Lamongan saat ini tercatat 23 orang," terang Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Lamongan, dr. Taufik Hidayat, Senin (13/4/2020).
Baca juga: Positif Corona di Jatim Jadi 386, Surabaya-Sidoarjo-Lamongan Tertinggi
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Lamongan itu menambahkan, jumlah terbanyak penyebaran Covid-19 di Kabupaten Lamongan berasal dari klaster Embarkasi Haji Sukolilo, Surabaya atau klaster Sukolilo.
Diketahui, Pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di Embarkasi Haji Sukolilo, Surabaya yang berlangsung pada 9-19 Maret 2020 itu memang diikuti ratusan orang dari beberapa kabupaten dan kota di Jatim.
"Dari 23 pasien yang terkonfirmasi, 20 berasal dari klaster haji, dua pasien pemudik dan satu pasien pekerja. Klaster haji yang paling banyak, hampir setiap kecamatan yang dinyatakan zona merah ada pasien positif dari klaster haji," terang Taufik.
Sejauh ini sebaran Covid-19 di Kabupaten Lamongan meliputi 11 Kecamatan yaitu Kecamatan Sugio, Kedungpring, Deket, Karangbinangun, Karanggeneng, Maduran, Solokuro dan Paciran, masing-masing terdapat 1 orang pasien. Lalu di Kecamatan Lamongan ada 3 pasien, kemudian di Kecamatan Sukodadi dan Turi masing-masing terdapat 6 pasien.
Sementara sesuai data yang dikeluarkan Dinkes Lamongan per 12 April 2020, selain terkonfirmasi 23 orang positif Corona, saat ini jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada 100 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 236 orang, orang tanpa gejala (OTG) 280 orang. Sedang jumlah orang dalam risiko (ODR) 3.1016 orang.