Selasa 14 Apr 2020 11:01 WIB

Astronom Temukan Supernova Terkuat

Supernova melepaskan 10 kali lebih banyak energi dibanding matahari.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Supernova (ilustrasi).
Foto: Science Alert
Supernova (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MASSACHUSETTS -- Ledakan sekitar 4,5 juta tahun cahaya telah melepaskan sekitar 10 kali lebih banyak energi daripada yang akan dipancarkan matahari sepanjang masa hidupnya. Ini menjadikannya supernova paling kuat yang pernah ditemukan.

"Sampai sekarang tidak jelas bahwa ledakan sekuat ini bahkan mungkin terjadi," kata Edo Berger di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian di Massachusetts.

Baca Juga

Berger dan rekan-rekannya menemukan supernova, yang disebut SN2016aps, menggunakan Panoramic Survey Telescope dan Rapid Response System di Hawaii. Dilansir dari New Scientist, Selasa (14/4) disebutkan, SN2016 bukan hanya supernova terkuat yang pernah ditemukan, tetapi supernova terlama yang pernah ditemukan.

"Kami menemukan ini lebih dari tiga tahun yang lalu, dan kami masih mengamatinya, biasanya kami hanya dapat melacak supernova selama mungkin beberapa bulan," kata Berger.

Untuk membuat supernova yang cerah dan tahan lama ini, bintang yang meledak pasti telah menumpahkan cangkang material yang membentuk sekitar setengah dari massanya sebelum meledak. Ketika ledakan itu menghancurkan cangkang seperti memecahkan bola dengan kecepatan sekitar 4600 kilometer per detik, itu akan menciptakan ledakan radiasi yang ekstrem.

"Tanda tanya besarnya adalah, bagaimana sebuah bintang, sekitar satu dekade sebelum meledak, kehilangan setengah dari massanya?  Itu bukan sesuatu yang kita lihat dalam model," kata Berger.

Model-model supernova jenis ini meramalkan bahwa ia seharusnya melepaskan cangkang bermassa ribuan tahun sebelum meledak. Tetapi pengamatan menunjukkan bahwa cangkang itu masih sangat padat dan dekat dengan ledakan pusat sehingga pasti dikeluarkan dalam beberapa dekade supernova.

Ledakan seperti ini dapat membantu kita belajar tentang bintang supermasif yang mungkin ada di alam semesta awal. "Kita tidak memiliki bintang seperti ini di galaksi kita sendiri, jadi satu-satunya cara kita dapat mengetahui tentang bintang-bintang ini adalah dengan mencari ledakan yang sangat eksotis ini dan kemudian menciptakan kembali tempat kejadian untuk mencari tahu apa yang terjadi sebelum itu meledak," kata Berger.

Fakta bahwa ledakan ini sangat mengejutkan berarti kita mungkin dapat menemukan lebih banyak adegan kematian bintang-bintang besar bahkan lebih jauh lagi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement