REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional (IMF) pada Senin mengatakan pihaknya akan segera memberikan layanan bantuan utang bagi 25 negara anggota berdasarkan Catastrophe Containment and Relief Trust (CCRT). Hal itu dilakukan guna memungkinkan mereka memfokuskan sumber daya yang langka dalam memerangi pandemi virus corona.
Direktur pelaksana IMF Kristalina Georgieva melalui pernyataan mengatakan Dewan Eksekutif IMF pada Senin (3/4) menyetujui slot pertama negara-negara penerima bantuan untuk menutupi kewajiban utang mereka kepada IMF selama enam bulan pertama.
Menurutnya, CCRT saat ini memiliki sekitar 500 juta dolar AS sumber daya. Ini termasuk jaminan baru 185 juta dolar AS dari Inggris, 100 juta dolar AS dari Jepang dan nominal yang tak diungkapkan dari China, Belanda dan negara lainnya. IMF juga sedang berupaya meningkatkan jumlah yang tersedia menjadi 1,4 miliar dolar AS.
Sebelumnya, IMF menyatakan negara-negara berkembang menjadi yang paling rentan dalam krisis virus corona ini. Krisis kali ini jauh lebih parah daripada krisis keuangan global satu dekade lalu.
"Krisis sekarang jauh lebih buruk daripada krisis keuangan global dan ini adalah krisis yang mengharuskan semua untuk bersatu," kata pada konferensi pers virtual yang diselenggarakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di kantor pusatnya, Sabtu (4/4).
Georgieva melanjutkan, pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang sangat rentan pada krisis ini. Dia menekankan persoalan ini karena ada lebih dari 90 negara sejauh ini telah mendekati IMF untuk pendanaan darurat.
“Sistem kesehatan mereka sudah rapuh, dan sekarang mereka sangat terpukul secara ekonomi. IMF memberikan prioritas tinggi kepada negara-negara itu,” kata Georgieva.