REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Barcelona harus melakukan restrukturisasi dewan setelah enam direktur mengundurkan diri pekan lalu. Para direktur meninggalkan klub setelah mengkritik cara klub menangani skandal media sosial
Dua dari empat wakil presiden klub, Emili Rousaud dan Enrique Tombas, termasuk di antara mereka yang mengumumkan pengunduran diri dalam satu surat kepada fan yang dipublikasikan media Spanyol, Jumat (10/4). Yang bergabung bersama mereka adalah direktur Silvio Elias, Josep Pont, Jordi Calsamiglia, dan Maria Texidor.
Barcelona mengatakan, dewan telah menyetujui penunjukan Jordi Moix sebagai wakil presiden untuk ekonomi dan ekuitas, Pau Vilanova sebagai wakil presiden institusional, Oriol Tomas sebagai wakil presiden area komersial, Marta Plana sebagai sekretaris dewan, dan David Bellver sebagai bendahara. "Javier Bordas akan menjadi manajer yang bertanggung jawab untuk sepak bola tim utama, sementara Xavier Vilajoana akan menangani Barca B, tim sepak bola junior dan putri," kata Barcelona dalam pernyataannya.
Klub menambahkan bahwa mereka akan mengambil langkah hukum terhadap Rousand atas dugaan merusak citra institusi. Joan Blade, yang bertanggung jawab untuk tim bola basket klub, sekarang juga akan mengelola komite kontrol dan transparansi Barcelona, menurut klub tersebut.
Para direktur yang keluar juga telah meminta Presiden Josep Maria Bartomeu untuk menyerukan pemilihan presiden dan menyuarakan ketidaksukaan atas klub menyewa pihak ketiga, I3 Ventures, awal tahun ini untuk memonitor liputan media sosial Barca. Bartomeu telah membantah tuduhan bahwa perusahaan itu menciptakan akun media sosial untuk mengotori kandidat-kandidat presiden yang akan datang, dan mantan serta pemain saat ini, tetapi membatalkan kontrak dengan perusahaan itu. I3 juga sudah membantah melakukan kesalahan.