REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Didatangkan Inter Milan dari Manchester United pada awal musim ini, Romelu Lukaku langsung cepat beradaptasi dengan sepak bola Italia. Striker asal Belgia itu telah mencetak 17 gol dari 25 penampilan di kompetisi Serie A musim ini. Penyerang berusia 26 tahun itu pun bertengger di peringkat ketiga daftar top skorer sementara Serie A musim ini.
Proses adaptasi cepat Lukaku itu ternyata tidak terlepas dari kemampuan lain yang dimiliki mantan penyerang Anderlecht tersebut. Saat sebagian pemain kerap mengalami kendala komunikasi lantaran tidak paham dengan bahasa di negara tempat mereka merumput, tapi tidak buat Lukaku. Ia seorang poliglot karena paham banyak bahasa.
Laporan Give Me Sports yang mengutip Sky Sports pada Selasa (14/4) menyebutkan Lukaku sudah mampu berbicara Bahasa Italia dengan fasih hanya dalam waktu dua setengah bulan. Hal ini terungkap kala Lukaku menjawab pertanyaan para jurnalis Negeri Piza dengan Bahasa Italia yang fasih usai laga Inter Milan kontra Sassuolo, beberapa waktu lalu.
Lahir di Antwerp, Belgia, Lukaku terbiasa menggunakan Bahasa Prancis saat berada di lingkungan rumah. Sementara di sekolah, Lukaku berbicara dengan Bahasa Flemish, Bahasa Belanda dengan campuran kosa kata Jerman dengan logat berbeda, yang dipakai di Flandria, bagian utara Belgia. Bahasa Flemish digunakan sebagai pengantar di sebagian besar sekolah di Belgia.
Selain tiga bahasa tersebut, eks penyerang Chelsea itu juga mampu berkomunikasi dengan bahasa Bantu, yang digunakan di sebagian besar wilayah Republik Demokratik Kongo. Bahasa Bantu digunakan Lukaku saat berkomunikasi dengan saudara dan kerabatnya, yang memang berasal dari Kongo.
Selain itu, meski belum pernah tampil di Liga Spanyol, Liga Portugal, ataupun Bundesliga, Lukaku ternyata juga fasih berbahasa Spanyol, Portugal, dan Jerman. Secara khusus, kemampuan Lukaku berbicara bahasa Portugal terlihat saat dia menjawab pertanyaan wartawan usai laga Belgia kontra Brasil di perempat final Piala Dunia 2018.
Dengan ditambah bahasa Inggris, total Lukaku telah menguasai delapan bahasa asing sekaligus, yang jarang dimiliki oleh pesepak bola dunia. Rata-rata, pesepak bola Eropa menguasai tiga atau paling banyak empat bahasa.
Sebagai contoh, Gareth Bale sempat dikritik lantaran dinilai tidak bisa mengerti keinginan rekan-rekan setimnya di atas lapangan lantaran tidak menguasai Bahasa Spanyol dengan baik. Padahal, Bale sudah memperkuat Madrid sejak 2013.
Para pemain yang mendekati kemampuan Lukaku adalah Zlatan Ibrahimovic dan Henrikh Mkhitaryan. Keduanya sama-sama menguasai enam bahasa berbeda.