Selasa 14 Apr 2020 22:40 WIB

31 Orang di Maluku Utara Reaktif Covid-19

Dari rapid test terhadap 536 orang, 31 orang ditemukan reaktif.

Petugas medis menunjukan rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 yang diambil dari salah satu sampel darah. Ilustrasi
Foto: ANTARA/Jojon
Petugas medis menunjukan rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 yang diambil dari salah satu sampel darah. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Utara (Malut) mencatat, hasil pemeriksaan menggunakan rapid test terhadap 536 orang, ditemukan sebanyak 31 orang dengan hasil reaktif dan 505 orang nonreaktif.

"Dari hasil pemeriksaan rapid test itu, sebagian besar dinyatakan reaktif merupakan pelaku perjalanan dari daerah terjangkit sebanyak 17 orang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Malut, dr Rosita Alkatiri di Ternate, Selasa (14/4).

Menurut dia, dari 17 orang pelaku dinyatakan reaktif Covid-19 itu, sebagiannya adalah peserta mengikuti Ijtima di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang kini sedang menjalani isolasi di RSUD Chasan Boesoerie Ternate.

Dia menyebut, dari hasil pemeriksaan rapid test tersebut, ditemukan pula Orang Tanpa Gejala (OTG) enam orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) tujuh orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) satu orang.

Sedangkan untuk OTG saat ini tercatat 63 orang, ODP mencapai 295 orang atau mengalami penurunan secara signifikan, karena sebanyak 27 orang secara kumulatif telah selesai menjalani masa pemantauan selama 14 hari, serta PDP tetap delapan orang dan dua orang terkonfirmasi positif Covid-19, satu diantaranya dinyatakan sembuh dan telah keluar dari ruang isolasi RSU Chasan Boesoerie Ternate.

Rosita meminta agar mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri agar tetap mematuhi seluruh ketentuan seperti tetap tinggal di kamar yang memiliki sirkulasi udara yang baik, memisahkan diri dari anggota keluarga lainnya dan menggunakan keperluan sehari-hari secara mandiri.

"Gugus Tugas berharap agar seluruh masyarakat Malut tentunya wajib memberikan dukungan terhadap pasien yang sementara dirawat dan jangan dimusuhi, sehingga mereka mendapat motivasi untuk tetap sembuh," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement