REPUBLIKA.CO.ID, LONDON— Global Village Space melaporkan untuk pertama kalinya BBC menyiarkan panggilan shalat atau adzan di jaringan siarannya. Saat ini, seluruh masjid di seluruh Inggris tutup sebagai langkah memutus rantai penyebaran Covid-19.
Global Village Space juga menyebut, di Inggris hari ini, sangat tidak mungkin BBC akan berhenti menyiarkan adzan, begitu pandemi Covid-19 selesai. Garis budaya telah dilewati.
Menurut Global Village Space, imam yang berbeda memimpin siaran pukul 5:50 pagi setiap pekan pada hari Jumat dari 14 stasiun radio lokal BBC.
Imam-imam tersebut akan membacakan ayat-ayat dari Alquran dan kutipan Nabi atau hadist sebelum menyampaikan khutbah dan memimpin para pendengar dalam doa.
Program ini berjudul, ‘Islamic Reflections’. Kebijakan telah dibuat untuk memfasilitasi komunitas Muslim menjelang Ramadhan hingga akhir April.
BBC tidak diragukan lagi merasa senang melakukan ini. Hal ini menunjukkan betapa inklusif mega-jaringan media itu, dan bagaimana masyarakat Inggris menyambutnya.
"Radio lokal adalah tentang menghubungkan komunitas. Dan kami berharap refleksi pekanan ini akan membantu orang Muslim merasakan kebersamaan saat mereka melakukan isolasi," ujar Kepala Radio Lokal BBC, Chris Burns, dikutip di //Front Page Mag//, Rabu (15/4).
Presenter BBC CWR Phil Upton menambahkan, Ramadhan akan tiba beberapa pekan lagi. Bagi banyak orang, cenderung akan mengisi kekosongan harinya dengan berada di masjid sekitar rumah, utamanya di malam hari.
Dengan banyaknya masjid lokal ditutup karena wabah Covid-19, ada kesedihan yang luar biasa. Hilangnya koneksi spiritual yang dapat diperoleh dari doa-doa jamaah, dirasakan umat Muslim.
"Jadi kami mencoba untuk mengisi kekosongan dengan beberapa cara kecil, salah satunya dengan refleksi Islam," kata dia.
Di Inggris hari ini, kekhawatiran akan ketakutan terhadap agama Islam akan diabaikan dan dianggap sebagai "Islamofobia."
Para pejabat BBC dan Pemerintah Inggris, yakin komunitas Muslim di negara itu akan bersyukur jika BBC menyiarkan doa-doa Islam.
Usaha ini dianggap akan melipatgandakan upaya umat Muslim untuk menjadi warga negara Inggris yang loyal dan produktif, berbaris bersama-sama dengan non-Muslim di Inggris ke masa depan multikultural yang mulia.