REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO - Pejabat pemerintah Jepang mengatakan, para pemimpin Kelompok 7 atau G-7 negara industri akan mengadakan konferensi secara virtual untuk mengkoordinasikan tanggapan terhadap pandemi Covid-19 pada Kamis (16/4). Ketujuh negara di antaranya, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat (AS).
KTT virtual besok merupakan tindak lanjut dari KTT maya sebelumnya pada 16 Maret membahas upaya untuk mengalahkan virus korona. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan para pemimpin lainnya berjanji untuk mengoordinasikan langkah-lagkah dan melakukan apapun yang dibutuhkan dengan menggunakan semua alat kebijakan untuk mengurangi dampak virus corona pada ekonomi global.
Dilansir Kyodo News, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-7 mengadakan konferensi video mereka sendiri pada Selasa (15/4). Mereka berjanji untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi dan melindungi pekerjaan, dan bisnis sambil menawarkan untuk menunda pembayaran utang untuk negara-negara miskin.
Gedung Putih juga mengatakan, bahwa Presdin AS Donald Trump akan mengadakan konferensi video dengan para pemimpin G7 pada Kamis (16/4). Tahun ini, Trump sebagai kepala G-7 akan mengadakan KTT di Camp David, Maryland pada Juni, namun memindahkannya ke pengaturan virtual karena wabah.
"Trump berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa tentang telekonferensi G7 dan upaya untuk mengalahkan pandemi virus korona dan membuka kembali ekonomi dunia," kata juru bicara Gedung Putih Judd Deere dikutip kantor berita Reuters, Rabu (15/4).
Ketujuh negara anggota G-7 adalah negara-negara terpukul keras dalam kasus dan kematian akibat pandemi Covid-19. Perekonomian negara-negara itu juga sangat terpukukl akibat dampak pembatasan yang dilakukan guna pengekangan penyebaran virus.
"Bekerja bersama, G-7 mengambil pendekatan seluruh masyarakat untuk mengatasi krisis di berbagai bidang, termasuk kesehatan, keuangan, bantuan kemanusiaan, dan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Deere.
Abe pekan lalu menyatakan keadaan darurat di Tokyo, Osaka, dam lima prefektur lainnya. Pemerintah Jepang meminta penduduk untuk tetap di rumah dan bisnis yang tidak penting untuk sementara ditutup.
Presiden AS Donald Trump sementara itu optimistis membuka kembali kegiatan perekonomian awal bulan depan. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dikabarkan telah keluar dari rumah sakit di London pekan ini setelah perawatan intensif karena virus.