Kamis 16 Apr 2020 13:56 WIB

BPBD Gunung Kidul Buat 200 Ribu Masker untuk Masyarakat

BPBD Gunung Kidul akan membagikan 200 ribu masker kepada masyarakat

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pekerja menunjukkan masker kain produksi penjahit. BPBD Gunung Kidul akan membagikan 200 ribu masker kepada masyarakat. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Pekerja menunjukkan masker kain produksi penjahit. BPBD Gunung Kidul akan membagikan 200 ribu masker kepada masyarakat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membuat 200 ribu masker. Masker-masker tersebut rencananya dibagikan kepada masyarakat dalam rangka percepatan pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah itu.

Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Edy Basuki mengatakan pengadaan masker masih dalam proses. Masker tersebut rencananya baru akan diproduksi mulai pekan depan.

Baca Juga

"Rencananya, penyaluran masker akan dilakukan secara bertahap sehingga tidak harus menunggu seluruh masker jadi. Nanti yang sudah siap langsung didistribusikan ke desa-desa untuk dibagikan ke masyarakat,” kata Edy.

Ia mengatakan dalam pengadaan masker ini, BPBD Gunung Kidul akan memanfaatkan tenaga penjahit lokal. Penjahit di Gunung Kidul sangat banyak sehingga mereka akan diberdayakan. Dengan demikian dampaknya bisa ikut dirasakan oleh masyarakat khususnya para penjahit.

"Mudah-mudahan semua bisa berjalan dengan lancar dan pandemi bisa dicegah sehingga kehidupan bisa kembali normal,” katanya.

Edy mengatakan anggaran yang dialokasikan untuk penanganan Covid-19 melalui BPBD sebesar Rp 1,17 miliar melalui Belanja Tak Terduga (BTT). Dana ini selain untuk pengadaan masker juga dimanfaatkan guna pembelian cairan disinfektan serta akomodasi selama proses penanggulangan berlangsung.

"Kami jalankan kegiatan sesuai dengan tugas pokok fungsi yang kami miliki,” ungkapnya.

Ketua DPRD Gunung Kidul Endah Subekti Kuntariningsih mendukung penuh langkah BPBD untuk membagikan masker kepada masyarakat. Masker menjadi salah satu alat penting dalam upaya pencegahan Covid-19.

Ia tetap meminta BPBD Gunung Kidul melibatkan penjahit lokal karena tenaga yang dimiliki bisa diberdayakan. Ia tidak ingi, pengadaan alat perlindungan diri (APD) bagi petugas medis yang mendatangkan dari luar daerah terulang kembali dalam kegiatan pengadaan 200 ribu masker.

"Alasan itulah yang membuat saya teguh meminta BPBD menggunakan penjahit lokal. Selain bisa buat sendiri, para penjahit juga bisa mendapatkan berkah dan uangnya tidak keluar ke daerah lain,” kata Endah.

Endah mengatakan dirinya siap membantu BPBD untuk mengumpulkan penjahit untuk membuat masker. "BPBD tinggal tentukan desain dan standardisasinya seperti apa. Nanti kalau sudah ada, desain diserahkan ke penjahit untuk kemudian dimulai proses produksi. Kemudian setelah jadi didistribusikan ke masyarakat,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement