REPUBLIKA.CO.ID, HONGKONG -- Yoyo yang baru berusia enam tahun berkonsentrasi penuh di depan piano. Tapi sesi latihannya kali ini berbeda dari biasanya. Yoyo latihan piano di belakang truk.
Sekolah musik di Hong Kong melakukan berbagai inovasi untuk tetap menggelar sesi latihan di tengah pembatasan sosial demi memutus rantai penularan virus korona. Biasanya mereka memindahkan sesi latihan melalui internet.
Tapi bagi tutor piano seperti Evan Kam tidak ada yang dapat menggantikan latihan personal. Musik sekolah tempat Evan bekerja menyewa truk dan mendatangi siswa satu per satu.
Dengan begitu siswa tetap menjalani pembatasan sosial karena tidak bepergian. Tapi tetap melakukan sesi latihan.
"Latihan melalui video tidak cocok dengan kami lagipula latihan jari piano dan gestur lebih baik diinstruksikan saat pelatih berada di samping murid," kata Kam, seperti dikutip dari France 24, Kamis (16/4).
Terinspirasi dari perpustakaan keliling, sekolah musik di Hong Kong menyewa tiga truk. Memasang piano ke dalam truk tersebut dan melengkapinya dengan peredam suara serta AC.
"Kami ingin rekan-rekan kami tetap bekerja, karena itu kami keluar dari zona nyaman dan melihat seberapa jauh kami dapat melangkah," kata Jessica Lam, business development manager sekolah musik tersebut.
Pekan lalu truk yang membawa Kam mengunjungi Ha Tsuen. Desa terpencil di barat daya Hong Kong yang berbatasan dengan Cina.
"Kami ingin memberikan layanan kami langsung ke tempat tinggal siswa agar mereka dapat mempersingkat waktu perjalanan mereka," kata Lam.
Setelah parkir Kam membersihkan tuts piano, menyalakan pembersih udara, menyemprotkan disinfektan ke pintu truk dan menyiapkan sanitiser untuk muridnya. Tak lama kemudian Alfred Tang yang berusia 10 tahun dan adiknya Yoyo tiba.
Keduanya masih pemula, Alfred memainkan lagu balada berjudul Proud of You. Sementara Yoyo memainkan lagu anak-anak asal Korea Selatan, Baby Shark.
"Ini nyaman bagi kami, kami tinggal turun ke bawah dan belajar," kata Yoyo.