Jumat 17 Apr 2020 08:02 WIB

PBB Ingatkan Dunia Lindungi Anak-Anak Selama Pandemi

Kesejahteraan anak-anak di dunia terancam selama pandemi Covid-19.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
PBB Ingatkan Dunia Lindungi Anak-Anak Selama Pandemi. Seorang anak menaiki sepeda di dekat tembok yang dihiasi mural saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Depok, Jawa Barat.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
PBB Ingatkan Dunia Lindungi Anak-Anak Selama Pandemi. Seorang anak menaiki sepeda di dekat tembok yang dihiasi mural saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Depok, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) António Guterres menyerukan kepada dunia untuk melindungi anak-anak di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Dia mengungkapkan, hidup anak-anak sedang terganggu oleh pandemi itu.

Guterres mengatakan dunia melihat pola yang mengkhawatirkan ketika virus Covid-19 itu menyebar ke seluruh dunia. Pandemi ini selain memukul masyarakat miskin dan rentan, juga membuat kesejahteraan anak-anak di dunia berada dalam keadaan yang memprihatinkan.

Baca Juga

"Saya terutama prihatin dengan kesejahteraan anak-anak di dunia. Syukurlah, anak-anak sejauh ini sebagian besar telah terhindar dari gejala penyakit yang paling parah. Tetapi hidup mereka benar-benar terbalik. Saya memohon kepada keluarga di mana pun, dan para pemimpin di semua tingkatan, lindungi anak-anak kita," ujar dia, dilansir Anadolu Agency, Jumat (17/4).

Guterres dalam laporannya merinci bagaimana penyakit virus Covid-19 ini menempatkan anak-anak dalam risiko di bidang-bidang utama seperti pendidikan, makanan, keselamatan dan kesehatan. Dalam bidang pendidikan, Dia mengatakan hampir semua siswa tidak bersekolah karena pandemi.

"Beberapa sekolah menawarkan pembelajaran jarak jauh, tetapi ini tidak tersedia untuk semua. Anak-anak di negara-negara dengan layanan Internet yang lambat dan mahal sangat dirugikan," katanya.

Mengenai makanan, Guterres menuturkan 310 juta anak-anak mengandalkan sekolah untuk sumber nutrisi harian yang teratur. Terlebih, sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, malnutrisi dan stunting telah terjadi. Jumlahnya hampir setengah dari total anak-anak di dunia.

Guterres juga memperingatkan, anak-anak saat ini dalam kondisi kurang aman karena tingkat stres keluarga sedang meningkat. "Anak-anak adalah korban sekaligus saksi kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan. Ada juga bahaya di mana anak perempuan akan putus sekolah, yang mengarah pada peningkatan kehamilan remaja," kata dia.

Kurangnya pendapatan selama pandemi juga akan berdampak pada pengeluaran untuk kesehatan dan makanan pokok. Dengan demikian, kalangan anak-anak, wanita hamil, dan ibu menyusui paling terpukul. Apalagi kampanye vaksinasi polio telah ditangguhkan dan kampanye imunisasi campak telah berhenti di setidaknya 23 negara.

"Dan ketika layanan kesehatan menjadi kewalahan, anak-anak yang sakit kurang bisa mengakses perawatan," ucap Guterres.

Dia mendesak para pemimpin dunia untuk melindungi dampak pandemi ini terhadap anak-anak. "Kita harus bertindak sekarang atas setiap ancaman terhadap anak-anak kita," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement