Ahad 19 Apr 2020 06:53 WIB

Percepat Deteksi Covid-19, PB HMI Adakan Rapid Test Gratis

Data dan fakta perkembangan angka pasien positif Covid-19 yang masih meningkat.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Agus Yulianto
Rapid test (tes cepat) Covid-19.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Rapid test (tes cepat) Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) melalui Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) membuka pelaksanaan rapid test dan berobat gratis bagi relawan Satgas Covid-19 dan masyarakat kurang mampu. Tes tersebut dilakukan bagi mereka yang mengalami gejala Covid-19.

"Data dan fakta perkembangan angka pasien positif Covid-19 yang masih meningkat serta kesulitan dalam proses mendeteksi gejala pasien hari ini secara signifikan telah mengkhawatirkan," kata Pj ketua Umum PB HMI Arya Kharisma Hardy di Jakarta, Sabtu (18/4).

Dia mengatakan, kontribusi aktif dari semua elemen bangsa sangatlah penting dalam situasi darurat. Menurutnya, Indonesia berada dalam keterbatasan medis yang mengkhawatirkan karena ditengarai hanya memiliki kapasitas ruang perawatan pasien positif dengan rasio 12:10.000 orang dan biaya perawatan yang mencapai jutaan per hari.

Dia berpendapat, langkah-langkah sederhana seperti rapid test yang rutin dan masif efektif membantu pemerintah dalam mendeteksi dan mengukur seberapa jauh pandemik ini. Sehingga, setiap instrumen pengendalian dan pemulihan dengan mudah bisa segera dihitung dan disiagakan.

"Harapannya pada masa PSBB, rapid test dapat dilakukan secara massif oleh semua pihak supaya data sample yang diperoleh lebih besar dan terukur," katanya.

Dia mengatakan, pemerintah harus siap menerima realitas yang ada dari hasil rapid test tersebut. Menurutnya, tes massal tersebut jika dilakukan, maka akan meningkatkan jumlah grafik pasien positif terinfeksi Covid-19.

Direktur Badan Koordinasi Nasional LKMI Fachrurrozy Basalamah mengatakan, LKMI telah menyediakan Hotline pendaftaran bagi relawan dan tenaga medis yang ingin diperiksa secara intensif. Termasuk, sambung dia, masyarakat umum yang terbatas secara ekonomi khususnya yang berdomisili di Jakarta selatan.

Dia menjelaskan, mekanisme rapid test akan dibuka disekretariat PB HMI dan dibagi dalam tiga sesi. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi penumpukan peserta mengignat keterbatasan tenaga medis.

Dia berharap, masyarakat lebih tertib untuk menahan diri tidak keluar rumah. Dia mengatakan, pandemik yang terjadi saat ini memiliki pola epidemik yang sangat sulit untuk dihindari meski warga memiliki antibody yang tangguh. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement