REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Jauh sebelum pandemi Covid-19 terjadi, Laznas BMH telah menjalankan program ketahanan pangan. Caranya dengan menanam padi di sawah-sawah sebagai upaya membantu ketersediaan bahan pangan bagi kaum yang membutuhkan. Termasuk, anak-anak yatim-dhuafa yang belajar menghafal Alquran.
Salah satu di antaranya dijalankan oleh BMH Perwakilan Jawa Timur. BMH Jatim mempunyai program penanaman padi dan ubi jalar di Kediri. "Alhamdulillah, Ahad (19/4), program BMH itu berhasil dan panen dapat dijalankan penuh kebahagiaan, sehingga Laznas BMH Jatim memastikan ketersediaan stok bahan baku aman sampai 3 bulan ke depan untuk binaan BMH," terang Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH Perwakilan Jawa Timur, Imam Muslim dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Stok bahan pangan hasil panen pemberdayaan tersebut meliputi padi dan ubi jalar. "Kita berharap program ini dapat membantu masyarakat dan pemerintah perihal ketersediaan stok pangan. Sekalipun tentu saja ini harus terus ditingkatkan baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya," imbuhnya.
Panen ini dilakukan di Desa Sumberagung, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Dalam membuat program pemberdayaan ketahanan pangan ini, Laznas BMH bermitra dengan Yayasan Ar-Risalah Pesantren Hidayatullah Kediri dengan mengoptimalkan lahan persawahan milik pesantren seluas kurang lebih 5 hektar.
"Dalam panen berkah, Ahad (19/4), hasil stok ketahanan pangan yang sudah disiapkan oleh Laznas BMH sejumalah 15 ton gabah dan 105 ton ubi jalar untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan warga Kediri Raya," ujar Ustadz Abdullah selaku Sepervisor Program sekaligus Dai Tangguh BMH.