Selasa 21 Apr 2020 14:20 WIB

Menimbang-nimbang Beli Mobil Saat Pandemi Corona

Pandemi membuat penggunaan mobil pribadi bisa menekan penyebaran virus.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Membeli mobil
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Membeli mobil

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Penyebaran virus berpotensi terjadi dalam fasilitas umum dan transportasi umum. Oleh karena itu, masyarakat pun diimbau untuk meminimalkan aktivitas yang melibatkan hal itu demi dapat menekan penyebaran corona.

Namun, hal ini tentu menimbulkan persoalan baru. Terutama bagi yang selama ini mengandalkan transportasi umum dan sedang dalam kondisi harus bermobilisasi entah untuk keperluan darurat, membeli kebutuhan pokok atau urusan pekerjaan. Dilansir dari Car Advice pada Selasa (21/4), disebut bahwa mobil merupakan salah satu sarana transportasi yang paling aman.

Baca Juga

Oleh karena itu, jika memang mampu dan benar-benar membutuhkan sarana transportasi, maka masyarakat dapat memikirikan untuk melakukan pembelian mobil. Jika memang mobil baru terlalu mahal, maka mobil bekas pun dapat dijadikan opsi demi harga yang relatif lebih terjangkau.

Apalagi, saat ini setiap pembelian mobil pun dapat dilakukan secara online. Sedangkan untuk urusan test drive, masyarakat diimbau untuk tetap melakukanya sesuai dengan prosedur pencegahan corona.

Pimpinan Australian Automotive Dealers Association (AADA), James Voortman mengatakan, mobil memang jadi solusi yang tepat saat ini. "Banyak orang yang menghidari transportasi umum baik itu bus maupun kereta dan layanan transportasi online. Oleh karena itu, mobil adalah sarana yang tepat untuk melakukan isolasi," kata James Voortman.

Pernyataan itu pun didukung oleh Federal Chamber of Automotive Industries yang menilai bahwa pandemi membuat transportasi pribadi cukup berperan dalam menekan penyebaran virus. Sehingga, masyarakat dapat memenuhi kebutuhanya dengan tetap melakukan isolasi dan social distancing yang optimal.

Melihat kondisi ini, maka diperkirakan mobil bekas boleh jadi sebuah opsi yang menarik. Mengingat, dalam kondisi perekonomian yang tidak menentu, mobil bekas bisa jadi alternatif yang sesuai dengan kondisi kantong sehingga anggaran untuk keperluan lain yang lebih mendesak pun tak terganggu.

Meskipun, pada kenyataanya, saat ini memang tak banyak masyarakat yang tertarik untuk melakukan pembelian mobil. Di Amerika Serikat, hal ini pun membuat harga mobil bekas anjlok secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir.

Hal ini juga berdampak pada penjualan mobil baru mengingat beberapa konsumen ingin melakukan pembelian dengan melakukan tukar tambah. Dealer pun harus melakukan trade in dengan sangat hati-hati mengingat harga mobil bekas yang sedang anjlok.

Apalagi, saat ini banyak pengajuan kredit yang ditolak karena beberapa perusahaan pembiayaan pun memperketat penyaluran dana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement