Selasa 21 Apr 2020 14:49 WIB

Jepang Disebut akan Tanggung Bengkaknya Biaya Olimpiade

Jika ditunda lagi, itu akan sangat memukul Jepang.

Rep: Harifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Dua orang berdiri di belakang logo Olimpiade di Tokyo, Jepang. Virus corona telah mengancam kemungkinan terselenggaranya Olimpiade 2020 di Tokyo.
Foto: EPA
Dua orang berdiri di belakang logo Olimpiade di Tokyo, Jepang. Virus corona telah mengancam kemungkinan terselenggaranya Olimpiade 2020 di Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menyebut Jepang berkomitmen untuk menanggung biaya atas tertundanya Olimpiade Tokyo 2020. Hal tersebut diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Senin (20/4).

"Jepang setuju akan terus menutup biaya atas segala yang telah dilakukan berdasarkan ketentuan perjanjian yang ada, IOC akan terus bertanggung jawab atas pembagian biayanya. Untuk IOC, sudah ada tambaan biaya ratusan juta dolar," tulis pernyataan IOC dilansir dalam laman Japan Times, Selasa (21/4).

Abe mengumumkan pada 24 Maret lalu bahwa ajang olahraga terbesar di dunia ini resmi ditunda akibat pandemi virus corona. Olimpiade akan digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 sedangkan Paralympic antara 24 Agustus hingga 5 September 2021.

Komite Penyelenggara Tokyo 2020 menyebut tiket yang sudah dijual saat ini masih berlaku untuk jadwal tahun depan. Namun bagi yang tidak bisa datang, tiket bisa dikembalikan.