Rabu 22 Apr 2020 03:43 WIB

Hadapi Corona, MS Glow-ACT Dibantu Penghuni Lapas Wanita

Para warga binaan Lapas Perempuan diberdayakan untuk membuat masker.

Kegiatan pembagian masker oleh MS Glow dan ACT.
Foto: Dok. Msg
Kegiatan pembagian masker oleh MS Glow dan ACT.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Hari Kartini yang jatuh pada Selasa (21/4) dirayakan dengan cara penuh manfaat oleh MS Glow. Bersama organisasi kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT), salah satu produsen kecantikan terkemuka di Indonesia itu membagikan  10.000 masker, hand sanitizer serta sembako kepada Pondok Lansia Al-Ishlah. Ini juga dibagikan kepada ibu-ibu warga di Kampoeng Biru Arema serta 100 titik lain di daerah Malang, Jawa Timur. 

Owner MS Glow Sandy Purnamasari mengatakan, pengadaan 10.000 masker, MS Glow  dan ACT ini merupalan hasil kerja sama dengan lapas Kelas IIA Perempuan Malang. “Masker sebanyak 10.000 hasil produksi warga binaan Lapas Kelas IIA Perempuan Malang. Kami memberilan dukungan semua peralatan dan bahan-bahan, lalu warga binaan Lapas Kelas IIA Perempuan Malang yang memproduksi masker ini agar mereka tetap berkarya walau di dalam lapas,” kata Sandy.

Sandy mengatakan, adapun tujuan pembagian masker ini sebagai bentuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Kami juga ingin memberikan semangat kepada kaum perempuan Indonesia untuk berbuat yang bermanfaat di hari Kartini ini, salah satunya membagikan masker dan hand sanitizer dari rumah ke rumah kepada masyarakat dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid 19 yang sedang mewabah,” ujar Sandy.

Menurut Sandy, selain masker dan hand sanitizer MS Glow juga memberikan ratusan sembako untuk pondok Lansia Al Ishlah. “Sembako untuk persiapan menyambut bulan suci Ramadhan bagi kaum perempuan di pondok Lansia Al Ishlah. Dan juga ibu-ibu yang terpaksa tidak lagi berusaha membantu ekonomi rumah tangga karena wabah Covid-19 ini,” kata sandy.

Juga tidak ketinggalan, penyemprotan disinfektan di pondok Lansia Al Ishlah juga dilakukan. "Peringatan Hari Kartini kita rayakan dengan melakukan penyemprotan disinfektan dipondok Lansia Al Ishlah. Meski di tengah wabah Corona, Kartini harus tetap jalan. Hanya kita harus bermasker dan jaga jarak sesuai dengan protokoler penanganan virus corona. Saatnya perempuan bangkit untuk melawan Covid-19. Selamat Hari Kartini, dan jaya untuk kaum perempuan Indonesia," kata salah satu relawan ACT, Iqro Wahyu Perdana.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement