REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengingatkan pemerintah Nusa Tenggara Timur untuk mewaspadai munculnya penyakit demam berdarah dengue (DBD). NTT dikenal sebagai wilayah endemis DBD.
"Kami perlu mengingatkan agar pemerintah NTT tidak hanya fokus pada kasus Covid-19 tetapi juga perlu mengantisipasi terhadap munculnya penyakit DBD saat terjadi musim pancaroba," kata Doni Monardo ketika melakukan telekonferensi dengan Wakil Gubernur Nusa Tenggara, Josef A Nae Soi seperti diungkapkan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu kepada wartawan di Kupang, Kamis.
Ia berharap pemerintah NTT dalam kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat terus mendorong masyarakat di provinsi berbasis kepulauan untuk selalu aktif membersihkan selokan, sumur-sumur, kamar mandi yang berpotensi berkembangnya nyamuk aedes aegypti. Dengan begitu masyarakat NTT terbebas dari serangan penyakit demam berdarah.
"Masyarakat harus secara rutin untuk membersihkan lingkungannya masing-masing sehingga masyarakat NTT terbebaskan dari serangan penyakit demam berdarah," kata Doni.
Doni mengapresiasi terhadap Pemerintah Nusa Tenggara Timur yang mampu menahan laju pertambahan positif Covid-19. Ia mengatakan, NTT masih relatif aman dari ancaman serius Corona. Meski memiliki kasus Covid-19, tapi dapat ditangani secara baik.
"Mudah-mudahan yang pasien positif COVID-19 yang masih dirawat di RSUD Prof. Dr.W.Z.Johannes bisa tertangani dengan baik dan cepat sembuh," ungkapnya.