Kamis 23 Apr 2020 22:56 WIB

Cerita Kelam Rio Ferdinand

Semasa aktif bermain Rio Ferdinand dikenal dengan ketangguhannya sebagai bek.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Agung Sasongko
Rio Ferdinand
Foto: EPA/ROBERT GHEMENT
Rio Ferdinand

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Semasa aktif bermain Rio Ferdinand dikenal dengan ketangguhannya mengawal lini belakang. Namun, dibalik kesuksesan itu ada cerita kelam di dalamnya.

Siapa yang tahu, pemegang rekor bek termahal pada tahun 2002 ini pernah kecanduan alkohol, dan depresi tinggi usai kematian sang istri. "Ketika saya masih muda, saya gila, saya bisa menghabiskan sepanjang hari minum. Saya akan minum sekitar sepuluh gelas bir sebelum beralih ke vodka," kata pemilik caps 81 untuk timnas Inggris ini dilansir Marca, Kamis (23/4).

Ferdinand memulai kariernya sebagai pesepak bola bersama West Ham United pada tahun 1995 hingga 2000 sebelum resmi mendarat ke Leeds United. Dalam usianya yang terbilang masih sangat muda, ia mengaku sering menghabiskan waktu dengan meminum alkohol usai bermain untuk the Hammers.

Kepergian istrinya, Rebecca Ellison pada 2015 silam membuat kehidupan Ferdinand semakin karutmarut. Ia tak dapat menyembunyikan perasaannya dan merasakan kehancuran yang dalam pada dirinya. Saat itu ia mengaku depresi dan kembali ke pelukan alkohol.

"Tidak ada yang siap untuk kehilangan Rebecca. Sebelum dia meninggal, dia berkata kepadaku bahwa aku akan menjadi ibu dan ayah yang luar biasa bagi anak-anak kita," kata dia.

Tidak ada yang mengira hal terburuk akan terjadi, tetapi Rebecca meninggal setelah didiagnosis menderita penyakit kanker." Setelah saya kehilangan Rebecca, saya terus minum setelah menidurkan anak-anak. Suatu hari saya bahkan tidak bisa membawa mereka ke sekolah karena saya tidak dalam kondisi fit," sambung pria 41 tahun.

Pengakuan pemilik nomor punggung 5 di Stadion Old Trafford tak berhenti disitu. Ferdinand kemudian menceritakan bagaimana dirinya hampir saya bergabung dengan klub raksasa Spanyol, Barcelona pada musim 2008.

"Itu sudah dekat, ada diskusi dengan agen saya. Saya telah berbicara dengan Rijkaard bukan tentang pindah ke sana, tetapi dia tahu apa yang saya rasakan," kenang Ferdinand.

Keinginan Barca untuk merekrut Ferdinand tejadi pada setelah pertandingan semifinal Liga Champions 2007/2008 di Estadio Camp Nou 2007/2008. Di lorong menuju ruang ganti selepas laga, ia didatangi oleh pelatih Los Cules, Frank Rijkaard. Akan tetapi hal itu urung terjadi karena Ferdinand memilih setia dengan MU.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement