Jumat 24 Apr 2020 06:05 WIB

Cara Sultan Abdul Hamid Memuliakan Kaum Wanita Saat Ramadhan

Abdul Hamid menjamin kedamaian dan keamanan kaum wanita beribadah pada Ramadhan.

Sultan Abdul Hamid di film Payitaht digambarkan kerap menghadiri pengajian tasawuf.
Foto: Payitaht Abdülhamid
Sultan Abdul Hamid di film Payitaht digambarkan kerap menghadiri pengajian tasawuf.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Erik Purnama Putra

Dalam serial Payitaht: Abdülhamid sesi tiga episode 32 atau 86 secara keseluruhan, ditampilkan Sultan Abdul Hamid mengumpulkan ketujuh pasha atau semacam menteri yang membantunya bekerja di Kekhalifahan Utsmaniyah atau Ottoman Empire. Sultan Abdul Hamid yang berkuasa pada 31 Agustus 1876–27 April 1909 pun meminta informasi dari para pasha terkait permasalahan di masyarakat menjelang datangnya bulan Ramadhan.

Film Payitaht: Abdülhamidyang sekarang sudah memasuki sesi kelima dengan 108 episode ini, diangkat berdasarkan catatan harian Sultan Abdul Hamid saat menjabat sebagai sultan Utsmaniyah ke-43 yang bermukim di Istana Yildiz, Konstantinopel atau sekarang disebut Istanbul.

"Kalian tahu, salah satu tugas negara adalah untuk menjamin bulan Ramadhan berjalan dengan damai," ucap Sultan Abdul Hamid saat meminta laporan kepada para menterinya.

"Sejak itu, negara kita telah mempertimbangkan untuk meningkatkan berkah bulan Ramadhan, Sultanku," ucap Ismail Hakki Bey selaku pasha yang membidangi pendidikan dan pengajaran agama.

"Kau benar Ismail Hakki Bey. Tahun ini kita melaksanakan adat Ramadhan lagi," ujar Sultan Abdul Hamid. "Kami dengar ada beberapa kerusuhan di beberapa wilayah?"

"Para wanita diganggu, Sultanku," jawab Refik Pasha yang bertugas di bidang keamanan.

"Dengan apa Pasha?" kata Sultan Abdul Hamid.

"Di malam Ramadhan, di sebuah lingkungan, mereka diganggu oleh para laki-laki yang duduk di jalanan. Tidak ada tempat yang terlewat di jalanan. Juga Sultanku, masjid-masjid yang dikhususkan untuk wanita tidak cukup," kata Refik menjelaskan duduk perkara.

Abdul Hamid merespon, "Kita harus menjamin kedamaian para wanita kita. Pertama-tama katakan kepada mereka bahwa para wanita kita pada bulan Ramadhan harus dijauhkan dari pergerakan apa pun yang bisa menghambat mereka bergerak dengan nyaman di jalanan. Pelataran toko-toko harus bersih setiap saat. Para perajin dan penjual di jalanan tidak boleh menghalangi jalan para wanita kita," ujar Sultan Abdul Hamid.

Sultan pun bertanya kepada Mahmud Pasha, "Masjid-masjid mana yang kita sediakan untuk para wanita kita?"

"Sultanku, Masjid Sultan Ahmed, Masjid Sehzadebasi, dan Masjid Laleli," kata Mashmud Pasha yang merupakan suami dari adik Sultan.

Sultan Abdul Hamid pun merespon, "Di Masjid Uskudar Mihrimah Sultan, Masjid Beyoglu, Masjid Yeni. Masjid-masjis ini juga harus disediakan untuk para wanita kita. Laki-laki tidak boleh masuk masjid, kecuali membersihkannya. Para wanita kita akan mempunyai hak untuk ceramah dan beribadah di masjid-masjid ini selama bulan Ramadhan," kata Sultan Abdul Hamid yang diperankan oleh Bülent İnal.

Perintah Sultan pun dilaksanakan oleh para pasha, dan selama bulan suci Ramadhan, ada beberapa masjid di Istanbul selama Kekhalifahan Utsmaniyah berkuasa, sengaja khusus diperuntukkan untuk kaum hawa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement