Jumat 24 Apr 2020 15:21 WIB

Diteriaki Begal, Pemuda Pamulang Tewas Dikeroyok

Polisi masih menyelidiki penyebab RR diteriaki begal

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Ilham Tirta
Pengeroyokan (ilustrasi)
Foto: ngapak.com
Pengeroyokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Seorang pemuda berinisial RR asal Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan tewas dihakimi warga saat berada di Kampung Gunung, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan pada Kamis (23/4) dini hari. Pemuda berusia 19 tahun yang ketika itu diduga terlibat tawuran, tewas lantaran diteriaki begal oleh warga sekitar.

Dalam video yang diterima, peristiwa pengroyokan RR hingga tak berdaya itu diabadikan oleh warga. Nampak sejumlah warga dalam video tersebut menghakimi RR secara membabi buta. Dalam video tersebut salah satu warga juga berteriak 'Kalau ini orang idup, bakal begal lagi'.

Tepat di pemakaman RR di salah satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, nampak sejumlah tetangga, teman, dan keluarga korban berkumpul di tempat peristirahatan terakhir sang pemuda. Salah satu tetangga korban yang ditemui Republika berinisial Y (33 tahun)menceritakan kejadian tersebut.

Y mengatakan, pada Rabu (22/4) malam, korban keluar rumah bersama tiga orang temannya, tanpa diketahui tujuannya. "Katanya sih dia mau tawuran sama anak Jombang, tapi kurang tahu juga saya. Tapi saya lihat dia keluar itu bawa senjata tajam," ujar sang korban.

Sepupu korban berinisial R (36) juga mengatakan RR meninggalkan rumah pada pukul 22.00 WIB. RR mengaku ingin pergi ke warung dan berkumpul dengan teman-temannya.

"Informasi dari teman-temannya almarhum itu mau janjian tawuran. Belum tahu juga pastinya, terus korban jatuh, dikejar warga karena mungkin bawa senjata tajam terus dikeroyok," jelasnya.

Memasuki Kamis sekitar pukul 02.00 WIB, keluarga korban mendapat laporan, RR sudah dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangsel. "Katanya sepupu saya kritis di Jombang, tapi waktu disamperin udah di RSUD Tangsel," kata dia.

Ibunda RR, korban berinisial R berumur 60 tahun nampak tak bisa berkata apa-apa saat dimintai keterangan oleh sejumlah wartawan. Terlihat kesedihan mendalam di wajah ibu korban yang tak menyangka kejadian tersebut menimpa anaknya.

"Terakhir itu semalam anak saya minta uang, katanya mau keluar nongkrong sama temennya. Tiba-tiba dapat kabar kaya gini. Anak saya sudah koma, anak saya meninggal," ujar ibu korban sambil tersedu-sedu.

Kepala Unit Reskrim Polsek Ciputat Iptu Erwin Subekti menjelaskan, peristiwa yang merenggut nyawa RR dipicu teriakan oknum warga yang menyebut korban sebagai begal. Insiden nahas itu terjadi saat korban sedang merencanakan tawuran antarpemuda di Kampung Gunung, Jombang, Ciputat, pada Kamis (23/4) dini hari.

"Ya, tawuran, itu tawuran," kata Erwin.

Menurut Erwin, saat Korban melarikan diri bersama teman-temannya, handphone (HP)-nya ketinggalan. Ia pun tertinggal karena ingin mengambil HP-nya tersebut.

"Dia mengambil HP-nya yang jatuh, dan diteriaki begal sama lawannya itu," jelasnya. Saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement