Ahad 26 Apr 2020 13:10 WIB

Pertamina MOR III Pastikan Pasokan LPG dan BBM

Kegiatan distribusi oleh Pertamina tak berhenti di tengah PSBB.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja mengangkut tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi di Pangkalan Gas di Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (25/4). Pertamina melakukan penambahan fakultatif atau penambahan pasokan situasional kebutuhan LPG 3 kg untuk wilayah Jabodetabek selama April telah disalurkan sebesar 50 persen dari pasokan normal menjadi 1,8 juta tabung per hari.
Foto: ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA FOTO
Pekerja mengangkut tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi di Pangkalan Gas di Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (25/4). Pertamina melakukan penambahan fakultatif atau penambahan pasokan situasional kebutuhan LPG 3 kg untuk wilayah Jabodetabek selama April telah disalurkan sebesar 50 persen dari pasokan normal menjadi 1,8 juta tabung per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki Ramadhan, PT Pertamina (Persero) memastikan kesiapan pasokan LPG dan BBM terutama di wilayah Marketing Operation Region (MOR) III Jawa bagian Barat, melingkupi Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Melalui Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri, kegiatan distribusi Pertamina tak berhenti di tengah kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

General Manager MOR III Tengku Fernanda menjelaskan, selama masa PSBB, Pertamina merupakan salah satu perusahaan yang dikecualikan sehingga tetap beroperasi. Selain itu, penyaluran BBM dan LPG tetap dilakukan dengan memerhatikan protokol keamanan pencegahan Covid-19 serta kebijakan pemerintah pusat maupun daerah.

Baca Juga

Dalam menghadapi Ramadhan, Idul Fitri, dan pandemi Covid-19, sebagian besar pekerja di Pertamina MOR III tidak melakukan work from home (WFH). "Karena harus menjalankan operasional seperti di terminal bahan bakar dan depot LPG untuk memastikan kelancaran distribusi energi ke masyarakat," ujar Fernanda, Ahad (26/4).

Fernanda mengatakan, saat ini konsumsi BBM area MOR III mengalami penurunan sebagai dampak dari PSBB dan WFH. Pada April 2020, produk gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) turun sebesar 35 persen dan gasoil (Dexlite dan Pertamina Dex) terkoreksi 26 persen.

Pada kondisi normal, konsumsi gasoline mencapai 26.247 kiloliter (KL) per hari. Sedangkan pada April 2020, rata-rata konsumsi mencapai 17.316 KL per hari. Sementara itu, gasoil pada kondisi normal adalah 9.811 KL per hari dan rata-rata konsumsi pada April 2020 sebesar 7.502 KL per hari.

"Walau demikian, seluruh SPBU tidak ada yang tutup, tetap beroperasi melayani kebutuhan masyarakat," ujar Fernanda.

Sementara itu, Fernanda menambahkan, kebutuhan LPG di sektor rumah tangga meningkat karena sebagian besar masyarakat kini beraktivitas dari rumah. Pada April, konsumsi LPG subsidi 3 kg naik 11persen dari konsumsi normal 6.504 metrik ton (MT) per hari menjadi 7.214 MT per hari. Sedangkan, konsumsi LPG nonsubsidi untuk sektor rumah tangga, yakni Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg menjadi 636 MT per hari dari konsumsi normal 646 MT per hari atau turun 2 persen.

Pertamina MOR III memastikan stok BBM dan LPG saat ini berada dalam kondisi penuh dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terutama pada bulan Ramadhan ini. Pertamina juga telah melakukan tambahan pasokan (fakultatif) untuk LPG di wilayah MOR III, yang distribusikan kepada masyarakat melalui agen dan pangkalan LPG resmi Pertamina.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement