REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sebuah pesawat ambulans menuju Swedia diterbangkan untuk membawa Emrullah Gülüşken (47 tahun) pulang ke Turki demi mendapat perawatan di negaranya. Pemerintah Turki mengirimkan pesawat ambulans khusus untuk membawa pulang salah satu warganya yang sempat ditolak mendapatkan perawatan di Swedia, setelah dinyatakan positif terkena virus corona, kata Menteri kesehatan Turki Fahrettin Koca pada Ahad (26/4).
Fahrettin Koca pun menginstruksikan sebuah pesawat ambulans terbang untuk membawa kembali Emrullah Gülüşken dan empat anaknya ke Turki dari Malmo, yang merupakan kota terbesar ketiga di Swedia. Gulusken akhirnya diterbangkan ke Antalya, Turki dari Malmo dengan pesawat ambulans bersama anak-anaknya, yaitu Samira, Leyla, Emir Ali, dan Mahmut.
"Leyla yang terhormat, kami mendengar suara Anda. Pesawat ambulans kami berangkat pukul 6 pagi (waktu Turki) dan kami datang ke Swedia," kata Koca dalam pesan Twitter, @drfahrettinkoca, mengatakan bahwa rumah sakit dan dokter di Turki siap untuk merawat ayahnya.
Dikutip dari Daily Sabah, Koca melanjutkan, Presiden Recep Tayyip Erdogan dan rakyat Turki menyampaikan ucapan selamat kepada putri Gülüşken, yang meminta bantuan negaranya untuk menyelamatkan ayahnya. Anak perempuan Gülüşken, Samira, berbagi video di media sosial tentang situasi ayahnya yang ditolak rumah sakit di Swedia, dan akhirnya meminta bantuan Pemerintah Turki yang merespon dengan cepat.
Samira dalam video mengatakan, setelah ayahnya mengalami demam dan sesak napas, sempat menelepon rumah sakit, tetapi tidak tersambung maupun dikontak balik. Kedutaan Turki di Stockholm serta Lembaga Kepresidenan untuk Warga Turki Luar Negeri dan Komunitas Terkait (YTB) pun seketika menghubungi keluarga, dan Koca dapat berbicara langsung dengan Gülüşken.
"Setelah seorang dokter pulang dan memeriksa ayah saya, dia memanggil ambulans dan meminta untuk dibawa ke rumah sakit. Setelah dirawat di rumah sakit, dia didiagnosis positif Covid-19. Meskipun demikian, mereka mengirim ayah saya kembali ke rumah," kata Samira kepada Anadolu Agency.