Senin 27 Apr 2020 11:12 WIB

Meski Negatif Covid-19, WNA Asal India Masih Dirawat

WNA tersebut mengikuti kegiatan keagamaan di Masjid Al Ittihad Sleman.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bilal Ramadhan
Ruang Isolasi Khusus. Perawat memeriksa alat di ruang isolasi khusus Melati V di RSUP Sardjito, Yogyakarta, Senin (20/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Ruang Isolasi Khusus. Perawat memeriksa alat di ruang isolasi khusus Melati V di RSUP Sardjito, Yogyakarta, Senin (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sembilan Warga Negara Asing (WNA) asal India yang saat ini tengah berada di DIY masih menjalani isolasi di salah satu rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Dari sembilan WNA tersebut, empat diantaranya positif Covid-19 dan lima lainnya negatif.

Sembilan WNA ini sebelumnya mendapat hasil reaktif dari rapid test. Setelah itu, dilakukan tes swab dengan hasil empat positif dan lima negatif, dimana hasil laboratoriumnya keluar pada 25 dan 26 April.

"Yang sembilan ini masih berada di salah satu rumah sakit," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih kepada wartawan, Ahad (26/4).

Saat ini, pihaknya pun masih berkoordinasi dengan instansi terkait WNA yang sudah dinyatakan negatif Covid-19 tersebut. Koordinasi dalam artian dimana akan WNA ini akan ditempatkan.

Sebab, WNA asal India ini belum bisa kembali ke negaranya. Hal ini dikarenakan lockdown yang masih diberlakukan di India. WNA tersebut di DIY mengikuti kegiatan keagamaan di Masjid Al-Ittihad, Sleman.

Mereka sudah sekitar satu bulan tinggal di masjid tersebut sebelum diketahui ada yang terpapar Covid-19. "Kan hasil laboratoriumnya juga baru keluar, tahu negatif baru hari ini. Maka sedang dikoordinasikan yang negatif ini mau di kemana kan," ujar Berty.

Per 26 April, total kasus positif di DIY sudah mencapai 82 kasus dengan 36 kasus di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan tujuh kasus meninggal dunia. Sementara, yang sudah melakukan tes swab dan dinyatakan negatif ada 539 orang.

Pasien Dalam Pengawasan telah mencapai angka 778 orang dengan 135 orang diantaranya masih dalam perawatan di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. PDP yang masih dalam proses laboratorium sebanyak 157 orang dan delapan orang di antaranya meninggal dunia.

"Orang Dalam Pemantauan di DIY mencapai 4.193 pada 26 April 2020," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement