Selasa 28 Apr 2020 02:16 WIB

Bill Gates: Ada Ketidakadilan Tes Covid-19 di AS

Pengujian yang dilakukan kebanyakan menguji orang yang salah.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Seorang tenaga medis bersiap melakukan tes diagnostik swab hidung COVID-19 kepada pengendara di Mesa Park, Kota Bolinas, California, Amerika Serikat, Senin (20/4). Proyek baru ini, merupakan operasi bergaya gerilya yang didanai secara pribadi yang dipimpin oleh kapitalis Venture Jyri Engestrom dari Finlandia dan penduduk Bolinas, dan Cyrus Harmon, pendiri startup Olema Pharmaceuticals, dan penduduk bekerja sama dengan ilmuwan UCSF untuk menguji seluruh seluk beluk kota dengan 1.600 penduduk.
Foto: EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
Seorang tenaga medis bersiap melakukan tes diagnostik swab hidung COVID-19 kepada pengendara di Mesa Park, Kota Bolinas, California, Amerika Serikat, Senin (20/4). Proyek baru ini, merupakan operasi bergaya gerilya yang didanai secara pribadi yang dipimpin oleh kapitalis Venture Jyri Engestrom dari Finlandia dan penduduk Bolinas, dan Cyrus Harmon, pendiri startup Olema Pharmaceuticals, dan penduduk bekerja sama dengan ilmuwan UCSF untuk menguji seluruh seluk beluk kota dengan 1.600 penduduk.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pendiri Microsoft, Bill Gates, mengecam proses pengujian Covid-19 di Amerika Serikat. Ia mengatakan, pengujian yang dilakukan kebanyakan menguji orang yang salah dan sistemnya tidak setara.

Milarder itu telah memperingatkan selama bertahun-tahun bahwa dunia tidak siap menghadapi pandemi global. Ia telah menyumbangkan ratusan juta dolar untuk membantu memerangi virus corona.

"Akses ke sistem pengujian itu sangat tidak merata. Orang yang salah sedang diuji. Setiap kali Anda tidak mendapatkan hasil tes dalam kurang dari 24 jam, nilai tes itu berkurang secara dramatis," kata Gates, dilansir di Independent, Senin (27/4).

Ia menggambarkan, AS memiliki sistem pengujian yang unik dan tidak adil. Artinya, yang mencapai garis terdepan pengujian bergantung pada siapa yang dikenal oleh orang yang diuji tersebut.

AS saat ini melakukan sekitar 1,5 juta hingga 2 juta tes Covid-19 setiap pekannya. Komentar Gates ini datang sehari setelah anggota gugus tugas virus corona Gedung Putih, Anthony Fauci, mengatakan bahwa ia memperkirakan jumlah tes akan meningkat dalam beberapa pekan mendatang.

"Kita mungkin harus mendapatkan dua kali lipat (tes) dari yang kita dapatkan. Saya pikir kita akan melakukannya. Pengujian merupakan bagian penting dari apa yang kami lakukan, tetapi itu bukan satu-satunya yang kami lakukan," kata Fauci.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement