Senin 27 Apr 2020 18:56 WIB

Ini Alasan CEO Dortmund Prediksi Bundesliga Bisa Bangkrut

Masih ada harapan Bundesliga bisa dilanjutkan tanpa suporter mulai 9 Mei.

CEO Borussia Dortmund, Hans-Joachim Watzke.
Foto: www.ruhrnachrichten.de
CEO Borussia Dortmund, Hans-Joachim Watzke.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Borussia Dortmund, Hans-Joachim Watzke, mengklaim bahwa Bundesliga Jerman bisa kolaps bila musim ini tidak dilanjutkan dalam beberapa bulan mendatang. Pandemi Covid-19 memaksa kompetisi Jerman itu ditangguhkan bulan lalu, tetapi masih ada harapan Bundesliga dapat dilanjutkan tanpa suporter mulai 9 Mei.

Meski begitu, ada kekhawatiran bahwa para suporter kemungkinan tetap datang dan berkumpul di luar stadion. Sejauh ini, jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 lebih dari 206.900 di seluruh dunia, dengan lebih dari 5.900 tercatat di Jerman.

Pandemi virus corona telah memberikan dampak secara global dan olahraga serta organisasi secara finansial. Oleh sebab itu, CEO Dortmund Watzke mendesak agar kompetisi kembali bergulir.

"Bila kami tidak bermain dalam beberapa bulan ke depan, Bundesliga akan kolaps dan tidak akan ada liga seperti yang kita kenal," kata Watzke kepada Sky TV yang dikutip Goal pada Senin (27/4). "Tentu saja akan banyak fan bilang: 'Tidak ada hasrat bertanding, kami tidak mau menonton lewat TV', memang sudah pasti seperti itu, tapi ini soal menyelamatkan sepak bola."

Watzke menyatakan, pihaknya melakukan semua yang bisa dilakukan untuk kembali bekerja. Ia tidak menginginkan perlakuan khusus. "Tentu saja tidak, tetapi kami juga tidak ingin dirugikan. Sepak bola punya peran penting di masyarakat, tapi bukan itu persoalannya. Kami semua akan melakukan semaksimal mungkin agar orang-orang tidak bilang sepak bola diistimewakan."

Sepak bola, lanjut Watzke, tidak mau mendapat perlakuan spesial saat memulai kompetisi. "Tetapi sekali lagi, Anda tidak bisa membandingkan sepak bola dengan olahraga populer lainnya, kami ingin melakukannya dengan cara sendiri."

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement