REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri, Brigjen (Pol) Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan pada hari ketiga pelaksanaan Operasi Ketupat 2020, Ahad (26/4), tercatat 1.814 kendaraan kembali ke rumah masing-masing karena terindikasi melakukan perjalanan mudik. Argo menilai warga yang nekat mudik semakin berkurang.
"Khusus hari ketiga Operasi Ketupat, ada 1.814 kendaraan yang diminta putar balik karena terindikasi mudik oleh petugas di lapangan," kata Brigjen Pol. Argo di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (27/4).
Argo menjelaskan, ribuan kendaraan yang terindikasi akan mudik dan dihalau tersebar di Polda Metro Jaya menghalau 945 kendaraan, Polda Banten 86 kendaraan, Polda Lampung sebanyak 32 kendaraan, Polda Jawa Barat sebanyak 121 kendaraan, Polda Jawa Tengah 296 kendaraan, serta Polda Jawa Timur sebanyak 442 kendaraan yang dihadang.
Argo menambahkan jumlah pemudik ini makin menurun dari hari-hari sebelumnya. Dia pun berharap masyarakat mematuhi larangan mudik yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran virus Covid 19 di daerah tujuan mudik.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Yusri Yunus juga mencatat adanya penurunan warga Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang ditindak dengan sanksi memutar balik kendaraan saat hendak mudik ke kampung halaman. Pada hari pertama Operasi Ketupat, Jumat (24/4), total ada 2.112 pengendara yang diminta untuk putar balik.
Pada Sabtu (25/4), ada 1.300 kendaraan yang diminta kembali ke rumahnya masing-masing. "Angkanya terus menurun. Kendaraan yang terjaring indikasi mudik itu seperti kendaraan pribadi, elf, dan armada bus. Semuanya diminta memutar balik," kata Yusri.