Rabu 29 Apr 2020 01:50 WIB

DPRD Kendari Minta Dinkes Juga Fokus Tangani DBD

Kasus dan kematian akibat DBD lebih banyak dibanding dengan Covid-19 di wilayah ini.

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis (ilustrasi)
Foto: Antara/Syifa Yulinas
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara meminta Dinas Kesehatan setempat selain melakukan penanganan pandemi virus Covid-19, juga harus fokus menangani demam berdarah dengue (DBD). Ketua Komisi III DPRD Kendari Rajab Jinik di Kendari, Selasa (28/4) mengatakan penanganan DBD di kota itu seharusnya menjadi hal penting dan prioritas. Mengingat jumlah kasus dan kematian akibat DBD lebih banyak dibandingkan dengan Covid-19.

"Kami Komisi III tetap menjadikan hal ini yang prioritas, dan harus juga menjadi perhatian khusus buat Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari dalam proses penanganannya," kata dia.

Baca Juga

Dalam waktu dekat, pihaknya melakukan peninjauan dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait tentang penanganan penyakit DBD. "Dalam waktu dekat kami akan pergi cross check ke Dinkes, RS, dan OPD terkait untuk berdiskusi panjang, sekaligus memberikan rekomendasi apa nanti yang akan dikeluarkan DPRD, supaya dijalankan dengan OPD terkait. Khususnya Dinkes," katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit DBD selain virus corona. Mengingat saat ini masih musim hujan di daerah setempat.

"Yang jelas ini yang berbahaya, kami wanti-wanti ke masyarakat untuk selalu hidup sehat, demi mencegah DBD. Yang jelasnya masukan masyarakat terkait penanggulangan DBD, kami DPRD dan pemkot siap menerima masukan," katanya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Kendari menyebutkan selama 2020 terdapat 267 kasus DBD yang telah ditangani di kota itu. "Dari 267 kasus DBD selama 2020 tersebut, hingga saat ini terdapat lima kasus atau lima orang yang meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kendari drg Rahminingrum.

Di tengah pandemi corona saat ini, Dinkes Kendari juga tetap memberikan perhatian besar dalam penanganan pasien DBD di kota itu.

"Kasus DBD ini membutuhkan perhatian, jalan satu-satunya untuk mencegah adalah pemberantasan sarang tempat berkembangbiaknya nyamuk DBD. Untuk itu kita imbau agar dalam kondisi saat ini kebetulan kita banyak tinggal di rumah agar bersihkan tempat bersarangnya nyamuk DBD," ungkapnya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement