Rabu 29 Apr 2020 15:37 WIB

Uni Eropa: 14 Ribu Anak Tanpa Pendamping Mencari Suaka

30 persen pencari suaka anak di bawah umur tanpa pendamping berasal dari Afghanistan.

Para pencari suaka, ilustrasi.
Foto: voanews
Para pencari suaka, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Sekitar 13.800 anak di bawah umur tanpa pendamping menuju negara-negara Uni Eropa (EU) untuk mencari suaka selama 2019, seperti diumumkan kantor statistik blok tersebut, Selasa (28/4). Jumlah itu 20 persen lebih kecil dibanding tahun sebelumnya, mengkonfirmasi tren penurunan yang jelas sejak mencapai puncaknya pada 2015 ketika 92 ribu anak di bawah umur tanpa pendamping mengajukan perlindungan internasional di Uni Eropa.

Menurut data terbaru yang dirilis Eurostat, 30 persen pencari suaka anak di bawah umur tanpa pendamping berasal dari Afghanistan. Suriah dan Pakistan masing-masing berkontribusi 10 persen, sementara Somalia, Guinea dan Irak masing-masing mengajukan 5 persen permintaan.

Baca Juga

Dua pertiga di antaranya atau setara 9.200 anak, berusia 16-17 tahun dan hanya 11 persen atau 1.500 anak, di bawah usia 14 tahun.

Di antara negara-negara anggota Uni Eropa, seperti otoritas Yunani, Jerman, Belgia dan Belanda mendaftarkan jumlah permintaan suaka tertinggi dari anak-anak tanpa pendamping. Enam dari 10 permintaan perlindungan diajukan di salah satu dari empat negara tersebut, dengan Yunani saja memproses 24 persen klaim.

Rata-rata 7 persen dari pencari suaka di bawah usia 18 tahun mengajukan permintaan mereka dengan mengklaim bahwa mereka telah melakukan perjalanan dan tiba di negara tujuan tanpa orang dewasa anggota keluarga.

Statistik yang dirilis tiga negara Eropa Timur menunjukkan tingginya anak-anak tanpa pendamping di antara semua pencari suaka di bawah umur, 8 dari 10 di Slovenia dan 7 dari 10 di Rumania dan Slovakia.

Anak di bawah umur tanpa pendamping otomatis diberikan perlindungan di bawah hukum Uni Eropa. Total hampir 300 ribu pencari suaka menerima perlindungan di blok tersebut pada 2019.

Pekan lalu pencari suaka tanpa pendamping di bawah usia 18 tahun dipindahkan dari kamp pengungsi di pulau-pulau Yunani ke Luxemburg dan Jerman sesuai rencana Uni Eropa yang baru.

Dalam beberapa bulan ke depan 1.600 anak tanpa pendamping yang saat ini terlantar di pulau-pulau Yunani akan diberikan tempat tinggal baru di satu dari 10 negara Uni Eropa, bersama dengan Swiss, yang terlibat dalam skema relokasi tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement