Rabu 29 Apr 2020 19:51 WIB

Longsor di Tasikmalaya Sempat Tutup Akses Lima Desa

Bencana tanah longsor terjadi di Desa Jayapura, Cigalongtang, Kabupaten Tasikmalaya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nora Azizah
Petugas menurunkan alat berat untuk membersihkan sisa material longsor di Desa Jayapura, Kecamatan Cigalongtang, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (29/4).
Foto: Dok BPBD Kab Tasikmalaya
Petugas menurunkan alat berat untuk membersihkan sisa material longsor di Desa Jayapura, Kecamatan Cigalongtang, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Bencana tanah longsor terjadi di Desa Jayapura, Kecamatan Cigalongtang, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (28/4). Material longsor yang menutup badan jalan membuat akses ke lima desa di Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, tertutup total.

Kepala Desa Jayapura, Kecamatan Cigalontang, Suratman mengatakan, bencana longsor itu terjadi pada Selasa sekira pukul 17.00 WIB. Longsor terjadi diduga akibat hujan deras yang melanda kawasan itu.

Baca Juga

"Kejadian sekira pukul 17.00 WIB. Alhamdulillah tidak ada korban saat itu," kata dia, Rabu (29/4).

Menurut dia, akibat longsor itu, akses jalan ke lima desa sempat terputus total. Relawan bencana di desa langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya untuk melakukan pembersihan akses jalan.

"Alhamdulillah semalam sampai tengah malam akses jalan bisa lamgsung terbuka sebagian," kata dia.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan mengatakan, di lokasi itu terjadi dua kali tanah longsor. Kejadian pertama adalah pada pukul 15.30 WIB, setelah itu kembali terjadi longsor susulan pada pukul 18.00 WIB.

"Kemarin jalan di sini tertutup sama sekali, sehingga tak bisa dilewati warga," kata dia.

Ia menambahkan, petugas gabungan melakukan pembersihan material longsor hingga malam hari. Menurut dia, sejak Selasa malam akses sudah bisa terbuka. Pembersihan material longsor kemudian dilanjutkan pada Rabu.

Selain melalukan pembersihan material, BPBD juga membuat saluran air di dekat lokasi itu. Saluran itu dibuat agar aliran air hujan dapat tersalurkan.

Irwan mengatakan, wilayah itu memang merupakan daerag rawan longsor. Dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya terdapat empat kali kejadian longsor.

"Tempat ini sangat rawan. Kita juga sudah pasang rambu rawan longsor," kata dia.

Irwan mengatakan, pihaknya juga akan berkonsultasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membuat tembok penahan tebing (TPT) di jalan itu. Sebab, sudah seharusnya tebing di wilayah itu dibuatkan TPT.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement