Kamis 30 Apr 2020 12:48 WIB

Konsumsi BBM di Jawa Timur Diproyeksi Turun

PSBB dan larangan mudik membuat konsumsi gasoline dan gasoil diproyeksi turun.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas mengisi premium ke dalam sepeda motor di salah satu SPBU. Pertamina MOR V memastikan ketersediaan BBM di Jatim sepanjang Ramadhan dan Idul Fitri 2020.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Petugas mengisi premium ke dalam sepeda motor di salah satu SPBU. Pertamina MOR V memastikan ketersediaan BBM di Jatim sepanjang Ramadhan dan Idul Fitri 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) V membentuk Satgas Ramadan, Idul Fitri, dan Covid-19. Satgas bertugas memastikan ketersediaan BBM dan mulai aktif sejak 8 April hingga 8 Juni 2020, meski konsumsinya diproyeksi menurun.

Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji, menyampaikan, selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2020, Pertamina memprediksi penurunan konsumsi BBM di Provinsi Jawa Timur dibandinkang kondisi normal di awal tahun. Prediksi penurunan sebagai dampak dari berkurangnya mobilitas warga selama masa pandemi.

Baca Juga

BBM jenis gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo), diperkirakan menurun 27 persen sama seperti pada April 2020. Konsumsi gasoline rata-rata pada April ini sebesar 9.500 kilo liter (KL) per hari dari kondisi normal Januari dan Februari sebesar 12.900 KL per hari.

Sedangkan untuk BBM jenis gasoil (Bio Solar, Dex, Dexlite), penurunan konsumsi diprediksi sekitar 18 persen dibandingkan kondisi normal Januari dan Februari, juga sama seperti April. Pada April 2020, konsumsi rata-rata gasoil di Jawa Timur sebesar 4.900 KL per hari, turun dibandingkan konsumsi di awal tahun sebesar 6.000 KL per hari.

"Tim Satgas akan memonitor perkembangan penyaluran BBM setiap hari dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi apabila ada perkembangan," ungkap Rustam, Kamis (30/4).

Rustam menambahkan, mengingat adanya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah Jawa Timur, serta adanya larangan mudik dari pemerintah, berpotensi menyebabkan konsumsi gaoline dan gasoil turun dibandingkan April 2020.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement