REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Dua anak bawah lima tahun (balita) berasal dari Desa Patokan dan Tegalrejo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur yang masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia, Kamis (1/5).
"Dua balita PDP yang meninggal dunia itu masih anak-anak berusia hingga dua tahun yang mengalami sakit infeksi paru-paru dan ada pneumoli, serta kegagalan napas," kata Juru Bicara Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto di Probolinggo, Kamis.
Menurutnya, sulit kalau masih anak-anak terkena penyakit infeksi paru-paru dan terlebih keduanya juga mengalami sesak napas. Kedua jenazah balita tersebut sudah dimakamkan dengan menggunakan protokol pemakaman pasien positif Covid 19.
"Dugaan meninggalnya mengarah bukan ke penyakit corona, namun kami tidak bisa lengah dan tetap melakukan tracking<.i< (pelacakan) ke orang-orang terdekatnya dilakukan rapid test (tes cepat)," ujarnya.
Seorang balita asal Desa Gending yang berstatus PDP Covid 19 di Kabupaten Probolinggo juga meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Wonolangan, Rabu (29/4). Untuk PDP lain yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit, katanya, kondisinya masih stabil dengan harapan mereka tambah sehat.
"Untuk hasil swabnya memang masih belum keluar semua karena di tingkat Provinsi Jawa Timur sempat terjadi kekurangan reagen," katanya.
Anang menjelaskan jumlah pasien positif COVID-19 di Kabupaten Probolinggo 21 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) 46 orang atau bertambah dua orang dari sehari sebelumnya yang 44 orang dengan keterangan 17 orang dalam pengawasan, 13 orang selesai diawasi, dan 16 orang meninggal dunia.
Orang dalam pemantauan (ODP) 405 orang atau bertambah 10 orang dari sehari sebelumnya yang 395 orang dengan keterangan 241 orang dalam pemantauan, 160 orang selesai dipantau, dan empat orang meninggal dunia.