Ahad 03 May 2020 11:35 WIB

Pasar Jojoran I Surabaya Ditutup Sampai 18 Mei

Pasar Jojoran I adalah pasar keempat yang ditutup karena ada pedagang terpapar Corona

Pasar (ilustrasi). Pasar Jojoran I di Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur, akan ditutup selama 14 hari menyusul adanya pedagang yang meninggal dunia setelah positif terpapar Virus Corona baru atau Covid-19. Pasar tersebut ditutup mulai 5-18 Mei 2020.
Foto: ANTARA/basri marzuki
Pasar (ilustrasi). Pasar Jojoran I di Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur, akan ditutup selama 14 hari menyusul adanya pedagang yang meninggal dunia setelah positif terpapar Virus Corona baru atau Covid-19. Pasar tersebut ditutup mulai 5-18 Mei 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pasar Jojoran I di Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur, akan ditutup selama 14 hari menyusul adanya pedagang yang meninggal dunia setelah positif terpapar Virus Corona baru atau Covid-19. Pasar tersebut ditutup mulai 5-18 Mei 2020.

"Iya ditutup. Lebih cepat lebih baik," kata Camat Gubeng Suprayitno kepada ANTARA di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (3/5).

Baca Juga

Kecamatan Gubeng juga telah mengeluarkan surat dengan Nomor 800/413/436.9.8/2019 Tentang Penutupan Sementara Pasar Jojoran yang ditujukan pengelola Pasar Jojoran I. Keluarnya surat tersebut menindaklanjuti adanya surat dari Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kelurahan Mojo dan hasil pemantauan di lapangan bahwa masyarakat sekitar Pasar Jojoran I resah karena adanya pedagang pasar yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Berkaitan dengan itu, lanjut Suprayitno, pihaknya meminta pengelola Pasar Jojoran 1 untuk menutup sementara operasional pasar tersebut mulai 5-18 Mei 2020 guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Kami berharap semua pedagang di Pasar Jojoran I mematuhinya adanya kebijakan itu," ujarnya.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro sebelumnya juga membenarkan ada pasar yang ditutup karena Covid-19. Sebelumnya, Pasar Kupang Gunung ditutup mulai 3-15 Mei 2020 akibat ada dua pedagang yang positif Covid-19.

"Kami dapat info katanya ada pedagang di pasar lain yang positif. Tapi kita masih koordinasi dengan dinas kesehatan," katanya.

Menurut Hebi, jika ada informasi adanya pedagang pasar tradisional di Surabaya yang positif Covid-19, maka pihaknya akan menutup segera pasar tersebut. Hal itu dilakukan agar tidak ada klaster baru seperti yang terjadi di Pasar Gresik PPI di Jalan Jepara, di mana penyebaran COVID-19 begitu cepat. Bahkan dalam sehari ada puluhan kasus di pasar tersebut.

Hingga saat ini, lanjut dia, sudah ada empat pasar yang ditutup akibat pedagang terpapar Covid-19. Keempatnya adalah Pasar Kapasan, Pusat Grosir Surabaya (PGS), Pasar Gresik PPI dan Pasar Kupang Gunung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement