Senin 04 May 2020 08:30 WIB

Selagi Pandemi, Apa Saja yang Harus Ada di Lemari Obat?

Ada sejumlah obat dan peralatan medis yang perlu ada di rumah selagi pandemi corona.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Selagi pandemi Covid-19, lengkapi lemari obat dengan sejumlah peralatan medis dan obat-obatan pereda gejala infeksi virus corona tipe baru.
Foto: flickr
Selagi pandemi Covid-19, lengkapi lemari obat dengan sejumlah peralatan medis dan obat-obatan pereda gejala infeksi virus corona tipe baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hingga kini, obat dan vaksin untuk virus Covid-19 belum ditemukan. Mencegah dan mengobati gejala sedari awal mungkin bisa membantu meredakan serangan virus corona tipe baru.

Banyak gejala umum yang terus diidentifikasi dan keluarga di rumah dapat mengambil langkah-langkah mandiri untuk meringankan gejala Covid-19. Dilansir Channel News Asia, Senin (4/5), berikut tips dari para ahli kesehatan terkait langkah pencegahan dan apa yang wajib dimiliki selama masa pandemi.

Baca Juga

1. Lemari obat

Sebelum pergi ke apotek, pastikan obat dan peralatan medis dapat disimpan dengan aman. Wakil Presiden American Pharmacists Association Dr Ilisa Bernstein menyarankan agar lemari obat disimpan di kamar tidur atau lorong rumah. Hindari menyimpan lemari obat di kamar mandi sebab kelembaban bisa memengaruhi bahan obat-obatan dari waktu ke waktu.

“Tapi di mana pun Anda menyimpannya, pastikan itu jauh dari jangkauan anak-anak,” kata Bernstein.

2. Termometer

Demam adalah salah satu gejala Covid-19 yang paling menonjol. Jadi pastikan Anda memiliki termometer yang akurat di rumah.

Jika Anda ingin membelinya, termometer digital oral lebih disarankan dari pada termometer telinga atau dahi yang mungkin tidak dapat membaca suhu dengan baik kala pasien berkeringat.

3. Oksimetri nadi

Beberapa pasien mengalami pneumonia yang dapat menyebabkan kadar oksigen turun sebelum mereka mengalami gejala yang parah. Oksimetri nadi adalah alat yang bisa mengukur tingkat oksigen dari aliran darah. Kadar normal biasanya berkisar antara 95 hingga 100 persen. Tingkat oksigen darah di bawah 90 dianggap rendah.

Jika Anda tidak memiliki alat itu di rumah, tak perlu panik. Kepala Petugas Medis dari American Lung Association menilai, lebih penting untuk mencermati gejala yang dirasakan tubuh. Namun, andaikan Anda mengalami kesulitan untuk menarik napas panjang, hubungi dokter dan komunikasikan gejala tersebut.

4. Obat demam

Obat penurun demam menjadi salah satu hal yang tidak bisa dilewatkan. Baik asetaminofen dan ibuprofen bisa mengurangi demam.

Keduanya dapat digunakan untuk mengobati gejala demam yang membuat tubuh terasa tidak nyaman, seperti sakit kepala, nyeri otot, dan meriang.

Di lain sisi, apoteker memperingatkan agar tidak menggunakan terlalu banyak asetaminofen, karena bisa menyebabkan kerusakan hati yang parah. Jumlah total acetaminophen yang diminum sebagai penghilang rasa sakit dan obat flu tidak boleh melebihi 3.000 mg sehari.

5. Sediakan beberapa obat

Penting untuk menyediakan obat yang dapat meringankan sejumlah gejala penyakit. Misalnya, obat pelega tenggorokan, obat pereda batuk dan flu, oralit, atau obat lainnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement