Senin 04 May 2020 14:15 WIB

Antisipasi Penyebaran, Satgas Karawang Datangi Rumah Pemudik

Ada lima orang yang berhasil didata tim divisi pelacakan di Karawang.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas gabungan mengarahkan bus yang membawa pemudik dari arah Bekasi menuju Karawang untuk berputar arah di Perbatasan Karawang - Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020). Penyekatan akses transportasi di perbatasan tersebut sebagai tindak lanjut kebijakan larangan mudik yang berlaku bagi kendaraan pribadi, angkutan umum dan motor kecuali mobil pemadam kebakaran, angkutan logistik dan kebutuhan pokok serta ambulan.
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Petugas gabungan mengarahkan bus yang membawa pemudik dari arah Bekasi menuju Karawang untuk berputar arah di Perbatasan Karawang - Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020). Penyekatan akses transportasi di perbatasan tersebut sebagai tindak lanjut kebijakan larangan mudik yang berlaku bagi kendaraan pribadi, angkutan umum dan motor kecuali mobil pemadam kebakaran, angkutan logistik dan kebutuhan pokok serta ambulan.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan penyebaran Covid-19 Kabupaten Karawang, Fitra Hergyana mengatakan pemerintah terus berupaya menekan kasus penyebaran coronavirus desease (Covid-19). Selain penanganan pasien, langkah antisipatif juga dilakukan dengan turun ke lapangan.

Fitra menuturkan gugus tugas memiliki divisi pelacakan satuan gugus tugas yang bakal mendata warga Karawang yang mudik atau baru pulang dari Jakarta, ataupun luar negeri. Kemarin, pada Sabtu (2/5) divisi pelacakan mulai turun menemui pemudik asal Kecamatan Lemahabang dari Jakarta.

Baca Juga

“Ada lima orang yang berhasil didata tim divisi pelacakan. Kelimanya masih dalam satu keluarga. Mereka baru saja pulang dari Jakarta. Karena adanya Iaporan dari warga dan aparat desa adanya warga yang mudik, maka tim divisi pelacakan Iangsung mendatangi kediaman warga tersebut,” kata Fitra dalam keterangan tertulisnya, Ahad (3/5).

Menurutnya kedatangan tim divisi pelacakan untuk mendata warga yang mudik. Tim lalu memberikan pengarahan kepada warga tersebut untuk dicek kondisi kesehatannya oleh tim medis dari Puskesmas, pendataan identitas, dan memberikan imbauan agar ke|uarga tersebut melakukan isolasi selama 14 hari.

"Jadi keluarga itu kita kategorikan sebagai orang dalam pemantauan. Ini sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus Covid-19 dari luar masuk dan menambah daftar penularan di Karawang,” ujarnya.

Penetapan ODP kepada pemudik itu untuk mempersempit penularan Covid-19. Warga atau tetangga juga diberikan penjelasan agar tidak memberikan stigma negatif. Justru memberikan support kepada keluarga tersebut.

Ia mengatakan Gugus tugas sangat berharap kepada kesadaran warga agar menunda dulu keinginan untuk mudik dan bertemu keluarga di kampung. Apalagi, perintah adanya pelarangan mudik ini juga tertuang dalam Permenhub no.25 tentang pengedalian transportasi selama musim mudi ldul Fitri 1441 hijriah, dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.

Ia menyebutkan data terakhir pada Ahad ini ada  penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak tujuh orang. Ketujuh pasien tersebut didapati positif melalui rapid tes. Sehingga, total 126 orang positif terinfeksi virus corona. 111 positif didapati dari rapid test, den 15 tes swab.

Sementara, untuk hari ini, belum ada penambahan pasien sembuh. Dari126 orang terkonfirmasi tersebut, 76 orang sembuh, 39 orang dalam masa isolasi/perawatan, 1O orang meninggal dunia, dan satu orang meninggal dunia usai dinyatakan sembuh.

"Untuk yang positif rapid belum benar-benar terinfeksi. Masih menunggu konfirmasi uji lab dari tes swab,” ucapnya.

Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 252 orang, selesai pengawasan/sembuh 194 orang, dalam pengawasan 46 orang den 12 orang meninggal dunia. Orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah total 4.119 orang, selesai pemantauan 2.660 orang, masih dalam pemantauan 1.458 orang dan meninggal dunia satu orang. Untuk OTG 561 orang, selesai pemantauan 288 orang dan masih dalam pemantauan 273 orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement