Senin 04 May 2020 14:33 WIB

Angka Prediksi Kematian Covid-19 di AS Naik Lagi

Trump meyakini sebanyak 100 ribu orang AS akan meninggal dunia karena Covid-19

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Seorang pekerja MTA mengenakan peralatan pelindung pribadi di stasiun Grand Army Plaza di wilayah Brooklyn di New York. Trump meyakini sebanyak 100 ribu orang AS akan meninggal dunia karena Covid-19. Ilustrasi.
Foto: AP
Seorang pekerja MTA mengenakan peralatan pelindung pribadi di stasiun Grand Army Plaza di wilayah Brooklyn di New York. Trump meyakini sebanyak 100 ribu orang AS akan meninggal dunia karena Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memprediksi jumlah kematian akibat Covid-19 di seluruh negara bagian AS, Ahad (3/5) waktu setempat. Trump meyakini sebanyak 100 ribu orang AS akan meninggal dunia karena pandemi ini, meski dia terus meyakini vaksin akan selesai dikembangkan pada akhir tahun.

Dalam wawancaranya dengan Fox News, Trump juga memperkirakan pemulihan ekonomi negara yang cepat. Dia juga masih menuduh China menyebarkan virus ini.

Baca Juga

"Kami akan kehilangan 75, 80, hingga 100 ribu orang. Itu hal yang mengerikan," ujar Trump. Pada Jumat sebelumnya dia berharap kematian kurang dari 100 ribu orang. Pada awal pekan lalu Trump meyakini akan ada 60 ribu hingga 70 ribu kematian karena Covid-19.

Sekitar setengah negara bagian AS kini mulai bertahap melonggarkan karantina wilayah sebab jumlah kasus baru Covid-19 di masing-masing negara bagian mulai menurun. "Kita tidak bisa tetap tertutup sebagai negara (atau) kita tidak akan memiliki negara yang tersisa," kata Trump.

Dalam sebuah penilaian yang tidak senada dengan beberapa pakar kesehatan masyarakat, Trump meyakini di akhir tahun akan ada vaksin melawan Covid-19. "Saya pikir kita akan memiliki vaksin pada akhir tahun ini. Para dokter akan berkata, baik, Anda seharusnya tidak mengatakan itu. Saya akan mengatakan apa yang saya pikirkan. Saya pikir kita akan memiliki vaksin lebih cepat," ujar Trump.

Banyak ahli kesehatan, termasuk Anthony Fauci yang merupakan ahli penyakit menular negara memperingatkan bahwa vaksin kemungkinan tercipta satu tahun hingga 18 bulan lagi. Kepala Medis Inggris Chris Whitty juga mengatakan ada kemungkinan sangat kecil untuk memiliki vaksin yang sangat efektif atau pengobatan untuk virus corona pada tahun berikutnya.

Berbicara sehari sebelum Senat kembali ke Washington, Trump menyatakan bantuan virus corona federal bisa naik menjadi 6 triliun dolar AS dari hampir 3 triliun dolar AS yang telah diloloskan Kongres. Dana ini dikucurkan untuk meringankan beban ekonomi yang besar akibat krisis. "Ada lebih banyak bantuan datang. Pasti ada," kata Presiden.

Trump juga mengatakan dia ingin siswa kembali ke sekolah dan perguruan tinggi di musim gugur, bahkan ketika dia mengakui kemungkinan kebangkitan penyakit. Penyakit Covid-19, yang disebabkan oleh virus corona tipe baru telah membuat lebih dari 1,1 juta orang sakit di AS. Virus corona juga menewaskan lebih dari 67 ribu orang Amerika, menutup sebagian besar masyarakat, termasuk sebagian besar sekolah dan banyak bisnis.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement