Senin 04 May 2020 18:18 WIB

Pemerintah Ajak Semua Pihak Transparan dan Saling Komunikasi

Dampak Covid-19 bukah nanya bidang kesehatan, melainkan juga sektor lainnya.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah mengajak semua pihak untuk transparan serta saling berkomunikasi efektif dan detail dalam upaya menyelesaikan masalah virus corona di Tanah Air. "Tentunya komunikasi ini terkait kinerja pemerintah dan kinerja kita semua," kata dia saat konferensi video di Graha BNPB Jakarta, Senin (4/5).

Hal tersebut dibutuhkan sebab dampak dari pandemi Covid-19 cukup banyak, yakni tidak hanya di bidang kesehatan, melainkan juga sektor lainnya dan ini perlu dipahami.

Menurut Yurianto, bagaimana mungkin menjalankan jaring pengaman sosial dengan baik jika komunikasi melalui data dan sebagainya tidak tersedia secara transparan. "Ini kemudian tentu menyulitkan kita dalam pelaksanaannya," ujar dia.

Selain dibutuhkan transparansi dari semua pihak, ia juga mengajak untuk mengikuti berita dan informasi yang benar serta dapat dipertanggungjawabkan terkait Covid-19. Pemerintah telah membuat atau menyediakan beberapa akses agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar di antaranya melalui laman covid19.go.id, WhatsApp Covid-19 081133399000, Halo Kemkes di 1500567 serta sejumlah aplikasi daring dan layanan telekomunikasi lainnya.

Layanan tersebut dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat di samping pembaharuan pemberitaan yang selalu disampaikan melalui TVRI, Lembaga Kantor Berita Antara, RRI, serta disebarluaskan melalui radio dan televisi swasta lain. "Ini acara terus menerus memberikan update. Oleh karena itu, manfaatkan ini," kata Yurianto.

Sebagai tambahan, hingga 4 Mei 2020 pukul 12.00 WIB pasien sembuh Covid-19 bertambah 78 orang menjadi 1.954 orang sedangkan kasus positif terkonfirmasi sebanyak 11.587 orang atau bertambah 395 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement