REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Penyanyi Didi Kempot telah meninggal dunia beberapa jam lalu. Salah satu karya terakhir Didi adalah lagu berjudul "Ojo Mudik".
Lagu yang berarti 'jangan mudik' itu sengaja dibuat pada masa pandemi Covid-19. Musisi yang dijuluki Godfather of Broken Heart atau juga populer dengan Lord Didi tersebut mengajak Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai, dan Dandim 0735/Solo Letkol Inf Wiyata Sempana Aji berkolaborasi dalam pembuatan video klip lagu tersebut.
Lagu tersebut telah dipublikasikan oleh akun Youtube Didi Kempot pada 28 April 2020. Lagu tersebut berisi tentang virus corona yang tiba-tiba datang, ajakan untuk rajin cuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak, serta bersama-sama melawan corona. Pesan utama lagu tersebut meminta para perantau untuk tidak mudik.
Penggalan lirik lagu tersebut di antaranya: "Mak bedunduk mak pethungul virus corona nengngopo kowe njedhul. Mak bedunduk mak pethungul ojo cedhak-cedhak awas ojo podho kumpul. Jaga jarak, cuci tangan, pakai masker. Ojo lali nyenyuwuno sing banter."
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo terlihat ikut bernyanyi di beberapa bagian lagu tersebut dengan mengambil lokasi di Rumah Dinas Loji Gandrung. Saat dimintai konfirmasi, Wali Kota Rudyatmo mengatakan, pengambilan gambar video dilakukan sekitar dua pekan lalu.
"Saya diminta ikut membantu. Beliau [Didi Kempot] dengan saya memang komunikasi," kata Wali Kota Solo kepada wartawan, Sabtu (2/5).
Rudyatmo menyatakan, lagu tersebut isinya sesuai untuk sosialisasi pencegahan Covid-19 kepada masyarakat. Terlebih, lirik dan nada lagu cukup mudah dipahami masyarakat terutama orang Jawa.
"Lagunya menggunakan bahasa yang mudah, seperti kata 'mak bedunduk'. Itu sering kita dengar dan dulu sering diucapkan oleh Mas Mamiek Prakoso [pelawak Srimulat yang merupakan kakak Didi Kempot]," katanya.
Lagu tersebut juga sangat pas untuk mengajak para perantau tidak mudik, termasuk ke Kota Solo. Pasalnya, selama ini Kota Solo menjadi salah satu daerah tujuan mudik.