Selasa 05 May 2020 10:03 WIB

Portugal Mulai Longgarkan Aturan Lockdown

Pelaku usaha diizinkan membuka toko dengan mengikuti protokol seperti memakai masker.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Pemangkas rambut tengah membersihkan rumah pangkasnya di Lisbon, Portugal, Senin (4/5). Portugal secara perlahan telah melonggarkan aturan lockdown pada Senin. Sejumlah pemilik bisnis pun mulai mengoperasikan kembali usahanya.
Foto: AP Photo/Armando Franca
Pemangkas rambut tengah membersihkan rumah pangkasnya di Lisbon, Portugal, Senin (4/5). Portugal secara perlahan telah melonggarkan aturan lockdown pada Senin. Sejumlah pemilik bisnis pun mulai mengoperasikan kembali usahanya.

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Portugal secara perlahan telah melonggarkan aturan lockdown pada Senin (4/5) kemarin. Sejumlah pemilik bisnis pun mulai mengoperasikan kembali usahanya. 

Pemilik salon kecantikan, Cleonice Celdeira, menyadari bisnisnya akan membutuhkan waktu yang panjang untuk bisa pulih seperti sediakala. "Ini sangat rumit tapi kami harus mulai bergerak," kata Cleonice dikutip Reuters

Baca Juga

Portugal telah menjalani lockdown selama enam pekan. Selama masa tersebut, masyarakat diminta untuk tidak keluar rumah dan bisnis yang tidak menyediakan kebutuhan pokok diminta untuk tutup. 

Setelah aturan lockdown dilonggarkan, bisnis diperbolehkan untuk beroperasi dengan catatan harus mematuhi protokol kesehatan. Bisnis yang buka juga akan bergantian setiap 15 hari, dimulai dari salon, toko kelontong, toko kendaraan serta toko buku. 

Selama beroperasi, pemilik bisnis dan karyawannya diwajibkan memakai pelindung diri seperti masker, serta menyediakan hand sanitizer bagi pelanggan. Bagi yang tidak menggubakan masker di ruang terbuka, akan dikenakan denda sebesar 350 euro atau setara Rp 5,7 juta. 

Di tengah sejumlah aturan tersebut, bisnis tetap harus menghadapi tantangan secara ekonomi. "Ini sangat sulit, pemulihan akan sangat lambat karena dengan aturan tersebut, tidak semua pelanggan mau kembali lagi ke toko," kata salah seorang karyawan, Bruna Pegado. 

Sejauh ini, Portugal telah melaporkan 25.525 kasus positif Covid-19 dengan jumlah kematian 1.063. Angka tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lainnya.

Apabila penyebaran Covid-19 terus melambat, ke depannya bisnis yang lebih besar seperti restoran, museum dan kafe akan dibuka kembali dengan kapasitas yang dibatasi. Rencanaya hal itu akan diberlakukan pada 18 Mei mendatang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement