Rabu 06 May 2020 17:26 WIB

Polisi Klaim Angka Kejahatan Turun

Angka kejahatan jalanan seperti pencurian kendaraan bermotor mengalami kenaikan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung KKP, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (7/2).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung KKP, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (7/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengeklaim, tingkat kejahatan untuk periode Maret-April 2020 terjadi penurunan sebesar 19,9 persen. Berdasarkan persentase tersebut angka kejahatan pada Maret tercatat sebesar 19.128 kasus dan pada April sebanyak 15.322 kasus.

"Jadi ada penurunan," kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Rabu (6/5).

Kemudian, lanjut Argo, pada pekan ke-16 dan ke-17 tahun 2020, ada penurunan sebesar 1,34 persen dengan rincian pada pekan ke-16 sebanyak 3.587 kasus. Sedangkan pada pekan ke-17 sebanyak 3.539 kasus, atau mengalami penurunan sebanyak 48 kasus.

Namun demikian, dari data penurunan tersebut, Argo mencatat, angka kejahatan jalanan seperti jambret, perampokan, pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan beberapa pembongkaran minimarket, baik secara kuantitas maupun kualitas mengalami kenaikan. Dengan adanya kenaikan kriminalitas jalanan tersebut, kepolisian berupaya memberdayakan petugas keamanan yang berjaga hampir di setiap perumahan dan kawasan.

"Kita memanfaatkan orang-orang yang jaga di sana untuk membantu pengamanan dan memberikan rasa aman kepada warga di sana," katanya.

Kepolisian bersama dengan TNI juga melakukan patroli untuk mengurungkan niat orang-orang yang akan melakukan tindakan kejahatan. "Dengan harapan bahwa kehadiran tindakan polisi di lapangan merupakan kesempatan untuk mengurungkan niat para pelaku kejahatan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement