jatimnow.com - Klaster-klaster baru penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di Jawa Timur dimungkinkan bertambah. Salah satu lokasi yang berpotensi menjadi klaster baru yaitu pasar kota Bojonegoro.
Di pasar tradisional kota Bojonegoro ini ditemukan 86 pedagang reaktif atau positid rapid test, setelah Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bojonegoro merapid test 269 pedagang di sana.
Klaster pertama yang menyumbang pasien positif Covid-19 atas hasil tes swab di Jatim yaitu klaster Sukolilo. Ratusan peserta Pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya itu tersebar di hampir seluruh wilayah di Jatim.
Klaster selanjutnya yang juga menyumbang angka pasien positif Covid-19 di Jatim yaitu klaster Temboro atau Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fatah Temboro, Magetan. Klaster ini mencuat setelah Pemerintah Malaysia mengumumkan 43 warganya yang menjadi santri di Temboro positif Covid-19.
Baca juga: 269 Pedagang Pasar di Bojonegoro Dirapid Test Corona, 86 Positif
Lalu muncul klaster Sampoerna atau para pekerja pabrik rokok PT HM Sampoerna Kali Rungkut, Surabaya. Klaster ini muncul setelah dua pekerja berstatus positif Covid-19 meninggal dunia dan hasil rapid test 100 pekerja reaktif atau positif.
Bahkan setelah dites swab, 63 pekerja Sampoerna Kali Rungkut ini dinyatakan positif Covid-19. Sehingga total pekerja sampoerna yang positif Covid-19 menjadi 65 orang jika ditambah dua yang meninggal tersebut.
Setelah muncul klaster Sampoerna, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim melakukan rapid test terhadap 246 karyawan pabrik rokok di Kabupaten Tulungagung. Hasilnya, 23 orang dinyatakan reaktif atau positif. Pabrik rokok di Tulungagung ini juga berpotensi menjadi klaster baru.
Ketua Rumpun Tim Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur dr Kohar Hari Santoso juga menyebut bahwa ada klaster baru penyebaran Covid-19 di Surabaya.
"Di Surabaya ada klaster dari komunitas yang kemudian ada yang tinggal di asrama dan salah satunya ada yang dirawat di rumah sakit. Di komunitas ini akhirnya kita lakukan pemerikasaan rapid test tapi masih nunggu hasilnya," ungkap dr Kohar dalam jumpa pers secara daring Rabu (6/5/2020) malam.