REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Dua bulan lebih wabah Covid 19 melanda negeri ini dan masih belum ada tanda-tanda kapan wabah ini berakhir. Butuh nafas panjang dan tenaga lebih untuk menghadapi hal tersebut.
Terutama para pejuang garda terdepan mulai dari tenaga medis yang terus menangani para pasien, para awak media yang terus mengabarkan berita positif kepada masyarakat di rumah dan juga tenaga keamanan yang turut menjaga ketenangan di masa PSBB.
YBM PLN memberikan sebanyak 500 madu untuk tenaga kesehatan di beberapa rumah sakit dan awak media. madu ini merupakan hasil pemberdayaan mitra binaan pesantren dari YBM PLN. Berasal dari para peternak madu di Kota Kendal.
Sebelumnya, hasil ternak madu ini dari para peternak jual ke tengkulak dengan harga yang murah tetapi semenjak di beli oleh pihak pesantren harga jualnya lebih tinggi. Kemudian YBM PLN memberikan bantuan modal untuk pemberdayaan yang dilakukan oleh pesantren ini.
Aditya Yudanto salah satu pengurus YBM PLN mengungkapkan “Di tengah pandemi covid-19 ini, tidak sedikit awak media yang harus tetap menjalani tugas dan bekerja untuk memastikan bahwa kita-kita ini yang berada di rumah tetap mendapatkan informasi yang aktual. Para pekerja media ini bekerja mencari sumber berita dengan risiko terpapar yang cukup tinggi.
"YBM PLN mendapat amanah dari dana infak dan sedekah para donatur untuk membantu para tenaga medis, awak media dan tenaga keamanan dengan pembagian madu agar kesehatan mereka tetap terjaga. Semoga mereka selalu diberikan kesehatan dan keselamatan dalam menjalankan tugas,” ucap dia.
Selain Program Madu ini, YBM PLN bersama PLN Peduli juga mengadakan program Solidaritas Nasional untuk Ketahanan Pangan Dampak Covid 19 di seluruh kantor PLN di Indonesia. Sedikitnya ada 100.000 paket sembako yang sudah dan akan dibagikan untuk masyarakat kurang mampu dan terdampak Covid 19 khususnya yang berada di lingkaran daerah objek vital PLN.