Sabtu 09 May 2020 11:15 WIB

Uji Sampel Klaster Magetan di Aceh Negatif

17 santri Aceh dan keluarganya yang masuk klaster Magetan dites swab.

Tes swab dilakukan ke sejumlah santri dan keluarganya yang masuk klaster Magetan di Aceh.
Foto: ANTARA/ABRIAWAN ABHE/
Tes swab dilakukan ke sejumlah santri dan keluarganya yang masuk klaster Magetan di Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Aceh Tamiang dan tim gugus tugas Covid-19 setempat telah melakukan pemeriksaan uji sampel swab terhadap santri asal Aceh dari klaster Magetan beserta keluarganya. Hasilnya semua negatif virus corona.

Juru bicara Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani, Jumat (8/5) malam, mengatakan sebanyak 17 santri Aceh Tamiang dari Pondok Pesantren Al Fatah Temboro, Magetan, Jawa Timur, dan 13 orang anggota keluarganya yang berkontak dekat telah dinyatakan negatif. "Ini hasil pemeriksaan swab cairan tenggorokan dan hidung dengan sistem real times polymerase chain reaction (RT-PCR), bukan lagi hasil rapid test," katanya di Banda Aceh.

Baca Juga

Ia menjelaskan, santri dari kluster Magetan yang pulang ke Aceh Tamiang sebanyak 25 orang. Mereka mudik secara bergelombang sejak medio Maret 2020.

Pemeriksaan sampel swab secara massal tersebut dilakukan berkaitan dengan empat orang teman mereka yang sebelumnya telah terkonfirmasi positif Covid-19. Yakni berinisial AJ, MAH, IJ, dan MF.

“MAH, IJ, dan AJ telah sembuh. AJ dijemput keluarganya dengan tim Covid-19 Pemkab Tamiang di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh tadi pagi. Hanya MF yang masih dirawat dan diisolasi di Pinere, dan Insya Allah ia juga segera sembuh,” katanya.

Pemerintah Aceh juga mengimbau kepada santri klaster Magetan telah sembuh dan santri lain yang tidak terindikasi, untuk tidak euforia dan mengabaikan protokol pencegahan kesehatan selanjutnya.

Menurut dia, Covid-19 terindikasi dapat muncul lagi pada orang yang pernah positif sebelumnya, begitu juga bagi seseorang yang belum pernah terinfeksi sama sekali. “Kita harus tetap waspada meski tidak perlu panik. Prosedur pencegahan harus diterapkan secara ketat dan disiplin,” ujarnya menjelaskan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement