Sabtu 09 May 2020 23:50 WIB

Belasan Sepeda Motor Balap Liar Diamankan di Kediri

Para pelaku balap liar kebanyakan masih berusia remaja.

Red: Yudha Manggala P Putra
Balapan liar. Ilustrasi
Foto: Antara
Balapan liar. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Aparat Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur, mengamankan belasan unit sepeda motor milik para remaja, setelah adanya aduan masyarakat yang resah dengan aktivitas balap motor secara liar atau ilegal saat bulan Ramadhan dan di tengah pandemi corona.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri AKP Purnomo mengemukakan para pelaku balap liar tersebut memang kebanyakan masih berusia remaja.

"Ada 11 unit kendaraan sepeda motor yang diamankan. Kendaraan itu sebagai sarana balap liar," kata AKP Purnomo di Kediri, Sabtu (9/5).

Ia mengatakan, awalnya petugas piket Polres Kediri menerima informasi dari masyarakat yang resah adanya aktivitas balap liar di bulan Ramadhan tepatnya di jalan persawahan Dusun Semanding, Desa Tertek, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.

Menindaklanjuti informasi tersebut, petugas gabungan dari Satlantas dan Sat Sabhara Polres Kediri mendatangi lokasi balap liar untuk menindak pelaku. Hasilnya, di lokasi tersebut memang diketahui banyak remaja berkerumun dan hendak melakukan aktivitas balap liar.

Saat patroli dilakukan, aktivitas berkerumun para remaja itu terjadi sebelum buka puasa.

Mereka semua didata oleh petugas termasuk nama dan alamat dari yang bersangkutan. Petugas juga tidak segan memberikan tilang bagi mereka yang membawa kendaraan bermotor tanpa dilengkapi dengan surat kendaraan maupun SIM.

Petugas juga mengingatkan agar para remaja itu tidak mengulangi lagi perbuatannya, terlebih lagi berkerumun dengan banyak orang. Hal ini juga sebagai salah satu upaya pencegahan, mengingat saat ini terjadi pandemi corona, sehingga dianjurkan untuk menjauhi kerumunan banyak orang.

"Pengendara kami minta membawa motornya ke Mapolres Kediri untuk memberi efek jera. Selain itu juga kami lakukan tilang," ujar AKP Purnomo.

Polisi lanjut dia, juga akan rutin melakukan patroli pada jam-jam dimana para remaja tersebut sering melakukan aksi yang meresahkan masyarakat tersebut. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi atraksi tersebut, sebab rawan terjadi kecelakaan. Selain bisa mencelakakan diri sendiri, juga bisa melukai orang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement