REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Bogor yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor mulai melandai. Dari 128 tempat tidur yang disediakan untuk merawat pasien Covid-19, saat ini hanya diisi oleh 31 pasien.
Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir menjelaskan, penurunan itu berbanding lurus dengan kebutuhan alat pelindung diri (APD) di RSUD Kota Bogor. Pada bulan April, kebutuhan APD mencapai 200 unit per harinya. Sedangkan, saat ini kebutuhan hanya berkisar 50 sampai 100 unit atau menurun hingga 75 persen.
"Dengan jumlah pasien yang menurun ini, pemakaian APD yang biasanya berjumlah 200 pada awal-awal kasus dulu, sekarang paling-paling 50 sampai 100 (APD)," kata Ilham di Kota Bogor, Sabtu (9/5).
Lebih lanjut, Ilham menjelaskan, APD yang berkualitas baik dapat didaur ulang. Proses daur ulang tersebut dilakukan dengan cara dekontaminasi tingkat tinggi.
Sekedar diketahui, dekontaminasi adalah menghilangkan kotoran dan mikroorganisme patogen dari suatu benda. Langkah itu merupakan proses awal untuk pengelolaan alat kesehatan bekas pakai.
"Di kita, limbah APD itu ada yang bisa dilakukan reuse, tetapi kalo yang tidak bisa kita buang," kata dia.
Ilham menambahkan, pengelolaan limbah B3 (bahan, berbahaya, dan beracun) di RSUD Kota Bogor juga telah dikerjasamakan dengan pihak ke tiga. Sehingga, tempat pembuangan diurus oleh pihak ketiga.
"Sudah sejak lama kita kerjasama dengan pihak lain. Mereka yang memproses, karena kan menang tidak boleh ditempatkan di sini," ungkapnya.