REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya telah melakukan rapid test terhadap pedagang dari tiga pasar di Bojonegoro. Hasilnya, sebanyak 168 orang dinyatakan reaktif Covid-19.
"Dari 168 orang, Pak Dokter Kohar (ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim) sudah mengirimkan tim untuk melakukan swab dan melakukan PCR," ujar Khofifah di Surabaya, Senin (11/5).
Khofifah juga telah meminta Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah, untuk melakukan isolasi terhadap para pedagang yang hasil rapid test-nya reaktif tersebut. Khofifah menyatakan, isolasi bisa dilakukan di ruang observasi yang ada di BLK Disnaker atau menggunakan gedung UPT Dinsos yang ada di Bojonegoro.
"Bupati Bojonegoro juga minta disiapkan ruang observasi yang memungkinkan untuk bisa memberikan pelayanan kepada mereka terutama kepada mereka yang sudah terkonfirmasi reaktif rapid test. Jadi itu yang sedang kita lakukan di Bojonegoro," kata Khofifah.
Khofifah juga sempat meminta agar dilakukan penutupan terhadap pasar tersebut selama 7 hari. Penutupan dilakukan, sembari menunggu hasil swab dari para pedagang yang dinyatakan reaktif rapid test ke luar.
"Pasar akan ditutup selama 7 hari, sampai selesai swab. Lalu, memberikan proteksi terhadap siapa saja yang ada di lingkaran pasar. Sebab yang bisa dirapid kan penjualnya, (sedangkan) pembelinya, pelanggan, ini kan harus dilakukan tracing," ucapnya.
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Kohar Hari Santoso menyatakan, klaster yang pasar Bojonegoro ini berawal dari adanya seorang pedagang keliling yang sakit. Saat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan rapid test, kata Kohar, pedagang tersebut dinyatakan reaktif.
Kemudian, petugas melanjutkan dengan melakukan tes swab. Hasilnya pun positif Covid-19. Sayangnya, saat ke luar hasil tes swab, yang bersangkutan telah meninggal dunia. "Ada pedagang rengkek yang sakit dan dirawat. Rapid testnya reaktif. Sempat dilakukan swab, ke luar belakangan setelah beliaunya meninggal. Lalu ada kasus lagi, dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif," kata Kohar.