Senin 11 May 2020 23:28 WIB

Orang Berhubungan dengan Klaster Indogrosir Ikut Rapid Test

Ratusan warga Yogya yang berhubungan dengan klaster Indogrosir daftar rapid test.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Bayu Hermawan
Personel Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sleman melakukan rapat koordinasi jelang tes diagnostik cepat atau rapid test massal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (11/5/2020)
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Personel Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sleman melakukan rapat koordinasi jelang tes diagnostik cepat atau rapid test massal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (11/5/2020)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ratusan warga Kota Yogyakarta yang pernah berhubungan dengan salah satu klaster besar penularan Covid-19 di DIY yakni klaster Supermarket Indogrosir mendaftar untuk menjalani rapid test. Tidak hanya warga yang pernah berbelanja, namun juga yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif dari klaster tersebut.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan ada 343 orang yang telah mendaftar rapid test hingga ditutupnya pendaftaran pada 11 Mei 2020. Padahal, kuota yang disediakan bagi masyarakat yang pernah berhubungan dengan klaster tersebut sebanyak 700 orang.

Baca Juga

Dari 343 orang yang sudah mendaftar, 267 orang diantaranya memiliki kontak erat dengan pasien positif. Sementara, 76 orang lainnya masuk dalam kategori daam pemeriksaan mandiri yang sudah memiliki gejala Covid-19.

"Ditanya riwayat kontaknya, (pendaftar) yang belanja mengatakan (ada kontak) dengan kasus positif. Siapa yang disebut positif, itu perlu kuesioner baru saat rapid test yang disebut formulir tracing," kata Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut, Senin (11/5).