Selasa 12 May 2020 13:00 WIB

WHO: Ada 7 Sampai 8 Kandidat Terbaik Vaksin Covid-19

Upaya penemuan Covid-19 dipercepat dengan bantuan 8 miliar dolar AS.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan ada 7 atau 8 kandidat vaksin covid-19.
Foto: AP
Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan ada 7 atau 8 kandidat vaksin covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID,JENEWA -- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan sudah ada tujuh atau delapan kandidat terbaik vaksin Covid-19. Hal itu disampaikan dalam Pertemuan Ekonomi dan Sosial PBB.

Tedros mengatakan dua bulan yang lalu, ia menilai butuh waktu 12 sampai 18 bulan hingga vaksin tersedia. Tapi atas bantuan 8 miliar dolar AS yang dijanjikan pemerintahan 40 negara, organisasi dan bank untuk penelitian, pengobatan dan tes pekan lalu maka upaya penemuan vaksin dapat dipercepat.  

Baca Juga

Ia mengatakan 8 miliar dolar AS tidak cukup dan butuh dana tambahan untuk mempercepat penemuan vaksin. Tapi yang paling penting saat ini memproduksi cukup banyak 'untuk memastikan semua orang mendapatkan vaksin dan tidak seorang pun yang tertinggal'.

"Sekarang kami memiliki kandidat bagus, yang paling baik sekitar tujuh, delapan, tapi kami memiliki lebih dari ratusan kandidat, kami fokus pada sejumlah kandidat yang kami miliki yang dapat memberikan hasil yang paling baik dan mempercepat proses kandidat-kandidat itu berpotensi lebih baik lagi," katanya, Senin (11/5) kemarin.  

Ia tidak mengungkapkan kandidat-kandidat terbaik itu. Sejak bulan Januarai Tedros mengatakan WHO berkerja sama dengan ribuan peneliti di seluruh dunia untuk mempercepat penemuan dan ketersedian vaksin mulai dari mengembangkan model-model satwa sampai merancang uji coba klinis. Tedros mengatakan ada konsorsium lebih dari 400 ilmuwan yang terlibat dalam pengembangan dan diagnostik vaksin.  

Tedros kembali menegaskan Covid-19 'sangat menular dan mematikan'. Saat ini, virus itu menginfeksi lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan 275 orang di antaranya.

Ia menambahkan jumlah kasus infeksi di Eropa Barat mulai menurun. Tapi meningkat di Eropa Timur, Afrika, Asia Tenggara, dan kawasan-kawasan lain.

"Pandemi ini mengajarkan kami pelajaran yang menyakitkan, terutama tentang memiliki sistem kesehatan nasional dan regional yang kuat, tapi tren saat ini, lebih dari 5 miliar orang tidak memiliki akses layanan kesehatan penting hingga 2030," katanya.

Tedros mengatakan saat pemerintah di seluruh dunia terus melanjutkan upaya merespons Covid-19. Mereka juga harus meletakkan dasar dunia yang lebih sehat, adil, dan aman.

"Setiap tahunnya dunia menghabiskan sekitar 7,5 triliun dolar AS untuk layanan kesehatan, sekitar 10 persen PDB seluruh dunia, tapi investasi terbaik adalah mempromosikan kesehatan dan mencegah penyakit," katanya. 

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement